PADANG, KOMPAS.com--Selama bulan Ramadan ini, jumlah sampah batok kelapa di Padang Sumatera Barat mengalami peningkatan tajam di bandingkan hari biasanya.
"Di hari biasanya sampah batok kelapa hanya empat truk per hari. Sementara itu selama bulan Ramadan ini, kita membawa sampah batok kelapa tujuh sampai delapan truk dalam sehari, " ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang Mairizon, Sabtu (1/5/2021) kepada sejumlah media.
Lebih jauh dikatakan Mairizon, sedangkan untuk volume sampah di Kota Padang masih standar yaitu 400 ton sampai 500 ton per hari.
"Karena jumlah sampah batok kelapa meningkat, maka kita juha meningkatkan trip pengangkutannya. Jika hari biasanya 3 trip, maka sekarang menjadi empat sampai lima trip, " paparnya.
Baca juga: Yuk Intip Pembuatan Bubur Suro, Sajian Khas Ramadhan dari Palembang
Peningkatan sampah batok kelapa tersebut tidak terlepas dari meningkatnya penjualan kelapa muda di bulan Ramadan ini.
"Memang di bulan puasa ini terjadi peningkatan jual beli kelapa muda. Pembeli menjadikan air kelapa muda sebagai menu buka puasa, " ujar salah satu penjual kelapa muda di pasar Siteba Padang Denis, Sabtu (1/5/2021).
Menurut Denis, selama bulan puasa, dirinya mampu menjual 30 sampai 40 butir kelapa muda dalam sehari, sementara itu di hari biasa hanya mampu menjual 15 sampai 20 butir.
"Untuk harga jual satu kelapa mudanya Rp 10.000. Namun jika ada campurannya bisa bertambah harganya," sebutnya.
Baca juga: Atasi Sampah, Kota Bandung Terapkan Teknologi “Peuyeumisasi”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.