Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakorlantas Polri Minta Petugas Cek Kelurahan dan Kampung Tujuan Pemudik

Kompas.com - 28/04/2021, 15:03 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono mengatakan, lima pos pengamanan (pospam) yang didirikan di Solo, Jawa Tengah, akan dimaksimalkan sebagai antisipasi masuknya pemudik.

Diketahui, pemerintah secara resmi melarang kegiatan mudik Lebaran pada 6 Mei sampai 17 Mei 2021.

"Penerapan pada sekarang ini tes antigen gratis di spot-spot tertentu. Kemudian persyaratan secara random pada pengguna kendaraan yang melalui pos-pos penyekatan wilayah Solo yang dibangun lima titik ini akan dimaksimalkan," kata Istiono saat meninjau pospam Faroka dalam menghadapi mudik Lebaran 2021 di Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (28/4/2021).

Baca juga: Angka Covid-19 di Solo Raya Naik, Gibran Pertimbangkan Kembali Kebijakan Mudik Lokal Lebaran

Menurutnya, apabila masih ada warga yang nekat mudik pada 6 Mei 2021 mereka akan dikarantina di Solo Technopark (STP) selama lima hari.

"Penerapannya ini telah ditetapkan oleh Bapak Wali Kota Solo untuk dilaksanakan dan patuhi," kata dia.

Dia mengatakan, petugas akan melakukan pengecekan di setiap kelurahan atau wilayah yang dicurigai sebagai tujuan pemudik.

Hal tersebut sebagai langkah antisipasi terhadap penularan Covid-19 yang dibawa oleh para pemudik.

"Langkah pro aktif pengecekan di kampung-kampung, kelurahan yang dicurigai orang mudik menuju Solo. Ini harus dimonitor dari sekarang kira-kira ada yang terindikasi Covid-19. Kalau iya langsung dikarantina," terang dia.

Baca juga: Sidak Pusat Perbelanjaan, Pemkot Solo Temukan Makanan Kedaluwarsa

Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, pospam Lebaran 2021 Faroka difungsikan sebagai posko screening testing, tracing dan treatment (3T) menghadapi mudik lebaran 2021.

"Pos screening 3T ini tujuan akhir," katanya.

Menurut dia, apabila ada pemudik yang nekat mudik dan hasil screening mereka tidak melengkapi surat tugas, hasil swab PCR atau antigen mereka harus masuk ke pospam Faroka.

Mereka yang diindikasi sebagai pemudik tersebut akan menjalani serangkaian pemeriksaan swab antigen di pospam Faroka.

Apabila hasil swab antigen mereka hasinya non-reaktif, mereka diperbolehkan melanjutkan perjalanan.

"Aturan ini hanya berlaku dari 22 April hingga 5 Mei 2021. Beda lagi aturannya ketika sudah memasuki masa periode peniadaan mudik 6 Mei sampai 17 Mei 2021. Jika nanti hasilnya non raktif mereka akan kita bawa ke STP karantina lima hari ," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Sakau, Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Regional
[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

Regional
Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com