Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eri Cahyadi: Pemudik yang Masuk Surabaya Akan Dipantau RT dan RW Selama 14 Hari

Kompas.com - 16/04/2021, 20:22 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Masyarakat yang melakukan perjalanan mudik lokal ke Surabaya, Jawa Timur, akan langsung diawasi oleh rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) setempat.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pengawasan ini dilakukan untuk memastikan kondisi warga luar kota yang singgah di Surabaya benar-benar sehat.

Baca juga: Membelot, Seorang Anggota TNI Bergabung dengan KKB di Intan Jaya

"Ini pemudik Insya Allah sudah kita koordinasikan dengan RT/RW, siapa pun (warga luar kota yang ke Surabaya) untuk melaporkan. Tapi yang pasti prokes (protokol kesehatan) dan kondisi tubuhnya harus dijaga betul," kata Eri di Mal Pelayanan Publik Siola, Jumat (16/4/2021).

Eri menyerahkan pengawasan warga dari luar daerah kepada RT dan RW yang dibantu Satgas Covid-19 Kota Surabaya.

Meski begitu, Eri mengaku tak ada aturan ketat bagi warga luar kota yang datang ke Surabaya. Warga dari luar daerah tak perlu membawa surat keterangan bebas Covid-19.

"Kita cek saja pakai GeNose atau apa, jangan sampai memberatkan juga," kata Eri.

Menurut Eri, masyarakat di wilayah aglomerasi yang melingkupi Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan, diperbolehkan melakukan mudik lokal.

Ia pun memperbolehkan warga di wilayah aglomerasi memasuki Surabaya saat Lebaran.

Namun, warga yang memasuki Kota Surabaya itu tetap diawasi dan dipantu RT, RW, dan Satgas Covid-19 setempat.

Baca juga: Sebelum Dibunuh, Korban Sempat Menoyor Pelaku dan Bilang Ada Apa Kok Kegirangan?

Masyarakat yang melakukan mudik lokal akan dipantau selama 14 hari untuk memastikan kondisinya tetap sehat dan tidak menimbulkan penambahan kasus Covid-19 di Kota Pahlawan.

"Kalau sebelum tanggal 6 Mei 2021 dia datang duluan, setelah dia masuk Surabaya, kita serahkan ke RT/RW untuk dilakukan pemantauan dalam 14 hari," tutur Eri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

Regional
Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Regional
3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

Regional
Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Regional
Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Regional
Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Regional
Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Regional
Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Regional
Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Regional
Warung Seblak di Ciamis Diserbu Ratusan Pelamar Kerja, Pemilik Hanya Terima 20 Orang

Warung Seblak di Ciamis Diserbu Ratusan Pelamar Kerja, Pemilik Hanya Terima 20 Orang

Regional
Cerita Pengacara Vina Cirebon, Suami Dibunuh 6 Tahun Lalu di Lampung dan 7 Pelakunya Belum Ditangkap

Cerita Pengacara Vina Cirebon, Suami Dibunuh 6 Tahun Lalu di Lampung dan 7 Pelakunya Belum Ditangkap

Regional
Warga Lampung Barat Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem

Warga Lampung Barat Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem

Regional
Mandi di Laut, 4 Orang di Purworejo Terseret Ombak, 1 Belum Ditemukan

Mandi di Laut, 4 Orang di Purworejo Terseret Ombak, 1 Belum Ditemukan

Regional
Status Gunung Kelimutu Naik dari Level Normal ke Waspada

Status Gunung Kelimutu Naik dari Level Normal ke Waspada

Regional
Kawah Panas Bumi Erupsi, Aktivitas Pertanian dan Pariwisata Dihentikan Sementara

Kawah Panas Bumi Erupsi, Aktivitas Pertanian dan Pariwisata Dihentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com