MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Malang, Sutiaji tidak mempermasalahkan aksi lempar pesawat kertas ke rumah dinasnya di Jalan Ijen Nomor 2, Kota Malang.
Menurutnya, aksi lempar pesawat kertas atau kertas yang dilipat menyerupai pesawat itu sebagai bagian dari cara Aremania, suporter sepakbola di Malang dalam menyampaikan aspirasinya.
"Tidak masalah, itu kan bahasa-bahasa Arema (Aremania) yang kemarin sudah ditemui," kata Sutiaji, saat ditemui usai menjadi narasumber dalam Seminar Peluang Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi di Era 4.0, Selasa (6/4/2021).
"Saya sampaikan bagi saya tidak masalah. Kan kesannya seakan-akan rumah kita dilempar, padahal kan tidak. Flarenya ditaruh di luar pagar," ujar dia.
Baca juga: Buntut Aksi Pesawat Kertas di Rumah Dinas Wali Kota Malang, Pengamanan Diperketat
Sutiaji menganggap biasa kejadian itu. Menurutnya, aksi lempar pesawat kertas itu sebagai pengingat kepada pihaknya atas tuntutan sejumlah kalangan untuk menyelamatkan Yayasan Arema yang saat ini statusnya dibekukan oleh Kementerian Hukum dan HAM.
Dengan begitu, Arema yang terbelah menjadi dua bisa menyatu kembali.
"Saya sampaikan menurut saya itu biasa. Pesannya pesan Arema terbelah jadi dua dan sebagainya. Apa yang sudah disampaikan (melalui pelemparan pesawat kertas) bahasanya mengingatkan Pak Wali," ujar Sutiaji.
Sutiaji mengatakan, sebagai kepala daerah pihaknya sudah berusaha untuk untuk menghidupkan kembali Yayasan Arema yang sudah dibekukan.