INDRAMAYU, KOMPAS.com - Sejumlah warga di sekitar peristiwa ledakan tangki minyak PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan Indramayu menggeruduk kantor Wismajati Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (1/3/2021).
Mereka menuntut ganti rugi atas kerusakan rumah dan matinya tanaman akibat ledakan kilang minyak PT Pertamina (Persero).
"Sampai saat ini belum ada kejelasan ganti ruginya," kata Anton Abdurrahman Saleh (33), salah satu korban rumah rusak kepada Kompas.com saat di pintu gerbang Kantor Wismajati Balongan.
Anton menjelaskan, meledaknya tangki T-103G milik PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan Senin (29/3/2021) tersebut berdampak pada 5 desa, seperti Balongan, Rawadalem, Sukareja, Tegalurung dan Sukaurip.
Baca juga: Pasca-ledakan Kilang Minyak Balongan, Brimob Dikerahkan Jaga Rumah Pengungsi
Ratusan orang dari 5 desa tersebut mengungsi di tiga tempat, yakni gedung Pendopo Bupati Indramayu, GOR Bumi Putra Balongan dan gedung Islamic Center Kabupaten Indramayu.
Meski bersama warga lainnya menggeruduk kantor Wismajati tersebut, namun ia tidak ditemui pihak PT Pertamina (Persero) Balongan. Anton berjanji akan melakukan tindakan serupa dengan massa lebih besar.
Sebelumnya, Unit Manager Communication Relations dan CSR Pertamina RU VI Balongan Cecep Supriyatna pada Rabu (31/3/2021) mengatakan, PT Pertamina (Persero) akan mengganti rugi warga terdampak.
Namun proses ganti rugi tersebut masih dibicarakan di internal perusahaan karena saat ini pihaknya masih mengurus keselamatan puluhan warga luka-luka dan mengungsi karena tangki minyak belum sepenuhnya padam.
"Terkait ganti rugi mekanismenya kita mau bicarakan seperti apa. Karena bukan kami sendiri tetapi kami butuh pihak-pihak lain untuk melihat seperti apa prosesnya nanti," ujar Cecep ditemui di Pendopo Bupati Indramayu Rabu kemarin tersebut.
Cecep juga berharap kepada warga agar terus mendukung upaya PT Pertamina (Persero) Balongan agar persoalan ledakan tangki minyak bisa diatasi dengan baik dan tidak ada persoalan.
"Saya berharap minta dukungan doa dari masyarakat semuanya agar kejadian ini cepat bisa tertanggulangi," pungkas Cecep.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.