Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Hati, Pria Ini Bunuh IRT dengan Membenamkan di Parit lalu Menelanjanginya

Kompas.com - 29/03/2021, 11:47 WIB
Idon Tanjung,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sakit hati tak mampu diredam oleh PS alias Rudi. Pemuda 21 tahun ini nekat membunuh seorang ibu rumah tangga.

Aksi pembunuhan ini dilakukan PS di Dusun 2, RT 006 RW 004, Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau. PS kini sudah ditangkap oleh polisi dan dijebloskan ke penjara.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Inhil AKP Indra Sihombing mengungkapkan bahwa kasus ini adalah pembunuhan berencana.

Baca juga: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar

Motif pembunuhan gara-gara pelaku sakit hati dengan korban.

"Pelaku sakit hati terhadap korban, karena setiap menjual berondolan sawit selalu dimarahi dengan kata-kata 'jangan yang busuk-busuk dijual'. Sehingga, timbul niat dan rencana untuk melakukan pembunuhan terhadap korban," ungkap Indra dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (29/3/2021).

Dia menyebutkan, pelaku membunuh korban saat bertemu di jalan. Saat itu, korban berhenti dan menanyakan kembali berondolan sawit yang dijual pelaku selalu busuk.

Pelaku yang sudah memendam rasa sakit hati, langsung mendorong sepeda motor korban ke dalam parit.

Pelaku kemudian membenamkan kepala korban sampai tidak bernafas lagi.

"Selanjutnya korban diseret sejauh sekitar 15 meter dari tepi parit. Kemudian, pelaku membuka pakaian korban dengan maksud untuk mempermalukan korban kepada masyarakat," kata Indra.

Indra menjelaskan, pengungkapan kasus ini kurang dari 24 jam pada Sabtu (27/3/2021), sekitar pukul 23.00 WIB.

Petugas mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor, satu helai jilbab, satu pasang sendal jepit, satu helai baju kaos lengan panjang, satu helai celana motif batik, dan satu buah bra.

Awal mulai kasus terungkap

Kasus pembunuhan berencana ini berawal saat seorang anak kandung korban melihat ibunya keluar rumah untuk mengantarkan timbangan sawit ke depan Gang Pustu di tepi jalan lintas Rengat-Tembilahan, Inhil.

Namun, korban tak kunjung pulang ke rumah usai ke timbangan sawit.

Lalu, salah seorang warga yang hendak ke sawah melihat sepeda motor korban di tepi parit dan korban dalam keadaan terlungkup tanpa busana. Setelah dicek, ternyata korban sudah meninggal dunia.

"Saksi melapor ke Sub Sektor Bayas Jaya Polsek Kempas," ujar Indra.

Berdasarkan hasil penyelidikan, lanjut dia, didapatkan informasi bahwa korban dibunuh oleh PS.

Baca juga: Sederet Fakta Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar, Inisial Sudah Diketahui

Pelaku pun diketahui melarikan diri ke arah kebun sawit masyarakat yang ada di desa itu.

Selanjutnya, petugas kepolisian bersama warga melakukan pencarian hingga berhasil menangkap PS.

Indra menyebutkan, pelaku dijerat dengan Pasal 340 Sub 338 dan Pasal 351 ayat 3 KUHPidana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com