Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerumunan Saat Vaksinasi Massal di Balaikota Yogyakarta, Ini Penjelasan Kadinkes

Kompas.com - 22/03/2021, 14:52 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS. com - Vaksinasi di lingkup Pemerintah Kota (pemkot) Yogyakarta yang meliputi aparatur Sipil Negara (ASN), tenaga kependidikan, tenaga teknis, hingga outsourcing diwarnai penumpukan antrean di depan Grha Pandawa, Kompleks Balaikota Yogyakarta.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengatakan, antrean hingga menyebabkan kerumunan masih ditemukan namun masih ada jarak dan tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Saya kira kerumunan tetap ada tetapi kan ada jarak. Kalau orang banyak ya tidak kerumunan. Tetapi, kalau dia duduk dan ada jarak tidak kerumunan. Kita tetap sesuaikan protokol kesehatan," ujar Emma ditemui di lokasi vaksinasi, Senin (22/3/2021).

Baca juga: Sentra Vaksinasi bagi Lansia Dibuka di Semarang, Rencananya Disusul Solo dan Banyumas

Pemkot Yogyakarta bukan kali ini saja melakukan vaksinasi dengan melibatkan banyak orang atau massal, tetapi sudah beberapa kali melakukannya seperti di Benteng Vredeburg, Pasar Beringharjo, Taman Parkir Abu Bakar Ali.

Dalam berbagai kesempatan tersebut, rata-rata kendala yang ditemui adalah peserta belum terdaftar sehingga menyebabkan data invalid.

Sehingga diperlukan pendataan secara manual. Sehingga, terjadi antrean pada saat proses pendaftaran vaksinasi.

"Kadang-kadang mereka belum terdaftar. Walaupun kita sudah terdaftar ke pusat. Itu nanti ada yang invalid. Data itu tidak valid. Sehingga begitu merasa sudah daftar setelah ditarik dari PCare-nya (sistem pendataan kementerian kesehatan) tidak muncul. Ini setelah ada kendala kita harus manual," papar dia.

Ditambah lagi, sambung Emma, saat proses melakukan pendataan manual internet sering lambat sehingga petugas harus menunggu lama untuk memasukkan data.

"Kalau internet lancar Insya Allah lancar. Kadang-kadang di sini nunggu," kata Emma.

Baca juga: Kemenkes: 57.000 Lansia Calon Jemaah Haji Disiapkan Ikut Vaksinasi Covid-19

"Upaya kita ya semaksimal mungkin jangan sampai berkerumun. Terus itu diupayakan begitu. Semakin banyak tetap protokol kelihatannya gerombolan tapi itu kan ada jarak," kata dia.

Dalam vaksinasi kali ini Emma menargetkan sebanyak dua ribu vaksinasi Covid-19 dalam satu harinya. Sedangkan data keseluruhan yang mendapatkan vaksinasi untuk seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Yogyakarta beserta guru mencapai 12.700.

"Tim yang disiapkan ada 10 tim, tiap timnya isi 7-8 orang dan setelah dihitung lagi, dalam satu jam satu tim bisa melakukan vaksin ke 25 orang," kata Emma.

Dia menjamin stok vaksin masih tersedia. Untuk itu pihaknya mengimbau kepada penerima vaksin agar datang sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

"Kita masih punya 30.000 dosis. Ini tiap dua minggu kita meminta ke DIY. Jadi vaksin habis kita minta. Sebelum habis juga minta. Karena untuk vaksin itu memang yang ada dihabiskan dulu," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com