Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sragen Alami Surplus, Pemerintah Diminta Kaji Ulang Rencana Impor Beras

Kompas.com - 18/03/2021, 17:56 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SRAGEN, KOMPAS.com - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, meminta pemerintah pusat mengkaji ulang rencana impor beras tahun 2021.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sragen Eka Rini mengungkapkan, Sragen saat ini mengalami surplus beras.

Setiap tahun Sragen bisa menghasilkan gabah kering giling sekitar 650.000 sampai 680.000 ton.

"Apalagi Sragen ini sebagai lumbung pangan Jawa Tengah," ungkap Eka dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (18/3/2021).

Baca juga: Meski Surplus, Kalsel Tetap Butuh Impor Beras

Meski surplus beras, ungkap Eka, rencana impor beras yang digulirkan pemerintah pusat akan memengaruhi harga gabah di Sragen.

Harga gabah kering biasanya di atas harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp 4.500 - Rp 4.600 per kilogram.

Saat ini harga gabah kering di tingkat petani turun menjadi Rp 3.600, Rp 3.700, bahkan Rp 3.500 per kilogram.

"Terkait isu impor kemarin setidak-tidaknya memengaruhi harga gabah. Karena isu itu muncul pada saat Sragen panen raya. Jadi, perlu dikaji kembali (rencana impor beras)," sambung Eka.

Selain isu impor beras, Eka juga menyampaikan turunnya harga gabah di Sragen juga disebabkan faktor curah hujan tinggi dan pandemi Covid-19.

"Tidak hanya isu impor. Tapi kondisi di lapangan curah hujan cukup tinggi itu juga mempengaruhi harga gabah. Kemudian panen raya dan pandemi Covid-19 ini membuat penurunan daya beli," tutur dia.

Baca juga: Sleman Surplus Beras, Kepala Dinas Pertanian Prihatin Rencana Impor

Diberitakan sebelumnya, pemerintah akan melakukan impor beras sekitar 1 juta ton pada awal tahun ini.

Klaim pemerintah, impor terpaksa dilakukan untuk menjaga stok beras nasional.

Beras impor akan digunakan untuk menambah cadangan atau pemerintah menyebutnya dengan istilah iron stock.

Rencana impor beras ini telah disepakati dalam rapat koordinasi terbatas.

Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Bulog, Budi Waseso, mengaku tak mengusulkan impor beras pada tahun ini.

Langkah impor beras ini muncul setelah pihaknya menerima perintah mendadak dari Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com