Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovatif, Mahasiswa di Semarang Ciptakan Alat Deteksi Diabetes Pakai Sensor Cahaya

Kompas.com - 16/03/2021, 16:43 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Empat mahasiswa program studi S1 Teknik Biomedis Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Jawa Tengah, menciptakan alat deteksi diabetes melitus.

Alat yang diberi nama Gluconov ini mampu mendeteksi kadar glukosa menggunakan sensor cahaya tanpa menimbulkan rasa sakit.

Alat tersebut berbentuk kotak kecil dengan terdapat lubang untuk meletakkan jari guna memeriksa kadar gula darah dari penderita diabetes.

Dengan sensor cahaya, penderita diabetes tidak perlu lagi menusukkan jarum ke jari saat akan cek kadar gula darah dengan tingkat akurasi yang disebut mencapai 95 persen.

Salah satu mahasiswa, Diana Almaas Akbar Rajah menuturkan, ide awal terciptanya alat tersebut karena melihat sang ayah merasakan sakit setiap kali cek kadar gula darah.

"Jadi saya coba deh bagaimana kalau bikin alat yang bukan hanya untuk ayah saya tapi bisa untuk masyarakat," ujar Diana kepada wartawan, Selasa (16/3/2021).

Baca juga: Dua Siswi Ini Ciptakan Arus Listrik dari Limbah Pembuatan Tempe

Dia pun mulai membuat prototipe Gluconov hingga akhirnya menjadi alat yang cukup ringkas untuk dibawa.

"Ayah senang saya membuat alat ini dan ingin segera mencoba. Tapi ini kami masih kembangkan lagi agar lebih sempurna," ucapnya.

Alat yang ia ciptakan bersama timnya memiliki berbagai kelebihan dibandingkan alat tes diabetes lainnya.

“Alat yang kami ciptakan ini telah terkoneksi dengan smartphone melalui aplikasi yang dapat didownload melalui google play store. Dapat juga digunakan secara global pada negara-negara di Asia, Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika,” jelasnya.

Alat itu menggunakan rangkaian sensor (spektrofotometri) memiliki komponen utama LED putih, light dependent resistor (LDR), keping polikarbonat (CD), dan motor dengan mikrokontroler ESP32.

Dalam proses penggunaannya, jari tangan pasien diletakkan pada slot alat yang telah tersedia, kemudian LDR akan mendeteksi perubahan intensitas cahaya yang dimiliki oleh darah akibat dari paparan lima jenis cahaya tampak.

Perubahan tersebut dihasilkan oleh pembiasaan cahaya putih dengan keping polikarbonat.

Baca juga: Inovatif, Mahasiswa di Semarang Ciptakan Alat Pendeteksi Suhu dan Masker

Dalam menghasilkan warna yang beragam, mereka menggunakan penggerak otomatis berupa motor kecil, di mana tiap pergerakannya dapat mengubah posisi sudut keping polikarbonat sebanyak 30 derajat.

"Ini non-invasif atau tidak membutuhkan luka dalam proses pendeteksiannya. Kan kasian kalau sudah sakit diabetes mblonyok kalau diambil darah pakai jarum. Pakai alat ini juga meminimalisir limbah medis," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com