Pelajar SMK di Tulungagung Ciptakan Alat Pengukur Suhu Tubuh Otomatis

TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Tulungagung, Jawa timur, menciptakan alat pengukur suhu tubuh secara otomatis, Sabtu (29/8/2020).

Alat pengukur suhu tubuh yang bekerja dengan sistim sensor tersebut, diciptakan sebagai pengganti thermo gun, sehingga bisa meminimalisir kontak langsung dengan orang lain.

“Kami terinspirasi dari penerapan era new normal,” terang pelajar SMKN 1 Boyolangu Benno Putra Sabana.

Alat ini sementara dipasang di pintu masuk utama SMK Negeri 1 Boyolangu Tulungagung.

Untuk mengetahui suhu tubuh, kata Benno, cukup mendekatkan dahi maupun bagian dalam tangan dengan jarak sekitar 10 sentimeter di depan sensor.

Baca juga: Kisah Dea, Anak TKI Asal Tulungagung yang 2 Kali Terpilih Jadi Paskibraka di Istana Negara

Apabila suhu tubuh lebih dari 37,5 derajat celcius, lampu indikator pada tiang sensor akan menyala merah.

“Selain lampu indikator, hasil berupa angka juga muncul pada layar monitor LED,”terang Benno.

Untuk membuat alat tersebut, pelajar yang berjumlah lima orang ini membutuhkan waktu selama sepekan.

Selama pengerjaan, Benno mengaku tidak mengalami kendala apapun.

“Kami sudah seringkali mengerjakan sistem ini,” terang Benno.

Baca juga: Kabar Baik, 66 Pasien Positif Covid-19 Sembuh di Tulungagung

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Boyolangu Tulungagung Rofiq Suyudi mengatakan, alat pengukur suhu tubuh otomatis ini masih tahap pengembangan lebih lanjut.

Setelah dilakukan penyempurnaan, alat tersebut rencananya akan dijual untuk umum seharga Rp 2 Juta hingga Rp 5 Juta.

“Alat ini masih membutuhkan penyempurnaan. Sementara hanya digunakan di dalam ruangan,” kata Rofiq Suyudi.