Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Gunungkidul Datang ke Sertijab dengan Maung Buatan Pindad

Kompas.com - 01/03/2021, 16:54 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Bupati Gunungkidul, DI Yogyakarta, Sunaryanta pertama masuk kerja menggunakan mobil maung buatan PT Pindad Bandung.

Dengan pengawalan ketat, Sunaryanta menggunakan mobil bercat hijau tua mengikuti sidang paripurna istimewa serah terima jabatan bupati dan wakil bupati di Gedung DPRD Gunungkidul, Senin (1/3/2021).

Dari pengamatan di Gedung DPRD, Maung dikendarai Sugiyanto sopir pribadi Sunaryanta. Bupati Gunungkidul duduk di kursi depan dikawal dua ajudannya di baris kedua.

Maung berwarna hijau tua itu belum dilengkapi pelat nomor. Dari informasi, mobil semi militer ini datang ke Gunungkidul Sabtu (27/2/2021).

Baca juga: Gunakan Maung Buatan Pindad sebagai Mobil Dinas, Bupati Terpilih Gunungkidul Biayai Operasional Pakai Dana Pribadi

Mobil langsung diparkirkan ke rumah dinas bupati menunggu selesainya acara. Mobil beratap kanvas itu masih baru dan plastik penutup mobil baru dibuka setelah mengantar ke Gedung DPRD Gunungkidul.

Sugiyanto mengaku kendaraan buatan Bandung, Jawa Barat itu cukup nyaman dikendarai.

"Nyaman sekali, dipakai untuk jalan rusak saja gak ada getar," kata Sugiyanto saat ditemui di rumah dinas bupati, Senin.

Selama ikut Sunaryanta, Sugiyanto sudah merasakan mengemudikan kendaraan dari mobil lisensi Jepang sampai Eropa. Namun, buatan PT Pindad, Bandung ini memiliki keunikan sendiri bagi dirinya.

Dari pengamatan, mobil Maung Pindad ini berkapasitas 2.469 CC dengan enam silinder DOHC 4x4.

Untuk mesin, mobil ini menggunakan milik Toyota Hilux. Atap terbuat dari kanvas atau kain, dan tersedia audio double din. Untuk lubang pendingin hanya ada di depan.

"Mobil ini nyaman tetapi agak panas mungkin karena atapnya kain ya," ucap Sugiyanto.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengaku sengaja memilih menggunakan mobil maung PT Pindad karena buatan anak negeri. Selain itu, mobil semi militer itu cocok untuk wilayah Gunungkidul yang banyak dijumpai jalan rusak. Mobil ini akan menjadi kendaraan dinasnya.

"Saya akan pakai ke tempat yang tidak terjangkau oleh mobil. (mobil dinas) Kadang dipakai ya kadang tidak," ucap dia.

Baca juga: Bupati Terpilih Gunungkidul Pilih Mobil Maung Buatan Pindad untuk Jadi Kendaraan Dinas

Kepala Bidang Aset BKAD Gunungkidul Prihatin Eka Widada mengatakan, bupati memiliki dua mobil dinas.

Satu unit merupakan jenis sedan Toyota Camry yang dibeli di 2015 lalu. Sedangkan satunya, mobil jenis jip yakni Toyota Fortuner yang dibeli di 2019 lalu.

Dikatakannya, tahun ini Pemkab Gunungkidul tidak mengagarkan pembelian mobil baru untuk bupati dan wakil bupati.

Adapun beberapa pertimbangan yakni kemampuan anggaran yang masih terbatas, kendaraan yang ada saat ini masih sangat memadai. Jika mengacu pada proses pemakaian, penggantian setiap empat tahun sekali.

Hanya saja, ketentuan ini tidak bisa menjadi acuan karena pengadaan juga mengacu pada kemampuan keuangan daerah.

"Kalau mau menggunakan mobil probadi tidak masalah," kata Eka kepada wartawan  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com