Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Miskin di Banten Bertambah 81.650 Orang Selama Pandemi, Ini Kata Gubernur Wahidin

Kompas.com - 16/02/2021, 20:57 WIB
Rasyid Ridho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Angka kemiskinan di Provinsi Banten dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada bulan September 2020 sebanyak 857.640 orang atau bertambah 81.650 orang selama tujuh bulan.

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, kemiskinan bertambah dipengaruhi oleh jumlah pengganguran semakin meningkat akibat pandemi Covid-19 sejak tahun lalu.

"Ditengah pandemi Covid-19 ini, menekan angka kemiskinan gampang-gampang susah. Karena pengangguran bertambah, identik dengan kemiskinan,” kata Wahidin kepada wartawan. Selasa (15/2/2021).

Baca juga: Penduduk Miskin Indonesia Naik Jadi 27,55 Juta akibat Covid-19, Tren Penurunan Kemiskinan Terhenti

Pengurangan jam kerja juga membuat pendapatan para pekerja berkurang.

“Ini jelas mengurangi aktivitas ekonomi masyarakat. Memang kemana-mana imbasnya,” ujar Wahidin.

Untuk menekan angka kemiskinan, Pemprov Banten terus mempercepat pemberian insentif, bantuan keuangan, bantuan sosial.

Kemudian melakukan padat karya yang melibatkan masyarakat, serta menjaga stabilitas harga agar kebutuhan pokok tidak naik.

“Proyek pemerintah juga segera direalisasi, karena mempengaruhi pertumbuhan ekonomii masyarakat,” tandasnya.

Baca juga: BPS: Warga Miskin di Banten Belanjakan Uangnya untuk Rokok dan Kopi

Sebelumnya, Kepala BPS Provinsi Banten Kepala BPS Provinsi Banten Adhi Wiriana mengatakan, peningkatan angka kemiskinan disebabkan pandemi Covid-19 yang terjadi sejak bulan Maret 2020.

"Terjadi peningkatan angka kemiskinan patut diduga karena salah satu dampak merebaknya pandemi Covid," kata Adhi melalui siaran langsung secara daring. Senin (15/2/2021).

Adhi menuturkan, angka tersebut disumbangkan dari penduduk miskin di daerah perkotaan sebanyak 540.150  orang atau naik sebanyak 67.310 orang dari bulan Maret yakni 472.840 orang.

Peningkatan penduduk miskin di daerah perdesaan juga naik sebanyak 14.350 orang.

"Dari 303.140 orang pada Maret 2020 menjadi 317.490 orang pada September 2020," ujar Adhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com