Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Hoaks Pantura Banjir akibat Waduk Jatigede Jebol

Kompas.com - 09/02/2021, 18:42 WIB
Aam Aminullah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Beredar informasi yang menyebut banjir di wilayah timur Kabupaten Sumedang, hingga banjir bandang yang terjadi di wilayah Pantura, Jawa Barat, akibat jebolnya Dam Waduk Jatigede.

Informasi itu beredar melalui status WhatsApp hingga media sosial Facebook dalam beberapa hari terakhir.

Isu ini membuat warga Sumedang resah hingga pihak kepolisian melakukan pengecekan langsung ke Waduk Jatigede.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Bus Rombongan ASN Pemkab Agam Terjun ke Sungai

Kepala Kepolisian Sektor Jatigede AKP Adang Rohana mengatakan, isu seputar jebolnya Waduk Jatigede itu dipastikan hoaks alias kabar bohong.

"Setelah kemarin (Senin) kroscek langsung ke pihak Satker Waduk Jatigede, kami pastikan informasi tersebut hoaks alias bohong belaka," ujar Adang kepada Kompas.com melalui telepon, Selasa (9/2/2021).

Adang menuturkan, status Waduk Jatigede sendiri saat ini dalam kondisi aman, dan pihak Satker tidak menetapkan status siaga.

"Semua informasi itu bohong. Statusnya saat ini aman," tutur Adang.

Baca juga: Pantau Banjir Indramayu, Mensos Risma Cek Pengungsi di Dapur Umum Pukul 02.00 Pagi

Adang menyebutkan, hasil pemantauan di Dam/Bendungan Jatigede, petugas piket pintu air menyatakan bahwa kondisi air di Waduk Jatigede saat ini tinggi muka air (TMA) berada pada 257,56 meter di atas permukaan laut.

Kemudian, air yang dikeluarkan dari pintu Dam Jatigede sebanyak 30,22 meter kubik per detik.

"Saat Sabtu, Minggu kemarin, curah hujan tinggi kami juga melakukan pengecekkan langsung karena dikhawatirkan terjadi luapan air. Tapi setelah dicek langsung, kondisinya benar-benar aman," sebut Adang.

Baca juga: Daftar Wilayah Indonesia Siaga dan Waspada Banjir Bandang 2 Hari ke Depan

Untuk itu, Adang mengimbau warga untuk tidak memunculkan isu atau kabar hoaks.

Apalagi kabar bohong di tengah situasi bencana yang melanda wilayah Majalengka, Indramayu dan wilayah Pantura lainnya.

"Kami ingatkan kepada seluruh warga untuk tidak menyebar kabar hoaks, karena tentunya dapat merugikan diri sendiri, sebab bisa dijerat Undang-Undang ITE," kata Adang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com