JEMBER, KOMPAS.com – Berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei dan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU), perolehan suara pasangan calon (paslon) petahana Faida-Dwi Arya Oktavianto tertingal dari paslon Hendy Siswanto-Balya Firjaun Barlaman.
Sebanyak empat anggota DPRD Jember punya cara berbeda menyambut hal itu. Bersama warga yang tergabung dalam Gerajak Reformasi Jember (GRJ) mencukur rambut hingga gundul di lobi Kantor DPRD Jember pada Kamis (10/12/2020).
Mereka adalah anggota Komisi B dari PAN Nyoman Aribowo, Ketua Komisi C dari Nasdem David Handoko Seto, anggota Komisi A dari Golkar Kholil Asya'ari, dan anggota Komisi D dari PKS Dhofir.
“Ini sebuah keinginan terpendam, karena selama menjadi DPRD kami menghadapi tantangan yang luar biasa,” kata Nyoman Aribowo kepada Kompas.com di lokasi.
Menurut Aribowo, hubungan DPRD Jember dan Bupati Jember Faida tak berjalan dengan baik selama ini.
Komunikasi antara legislatif dan eksekutif di Jember tak kunjung terjalin.
Bahkan, DPRD Jember sudah menggunakan seluruh hak, mulai dari interpelasi, hak angket, hingga hak menyatakan pendapat.
“Hari ini, di pilkada ini, masyarakat sendiri yang memakzulkan bupati,” tutur dia.
Cukur gundul itu sebagai ungkapan rasa syukur karena calon petahana sedang tertinggal dari penantang.
Sementara itu, David Handoko Seto mengatakan, aksi tersebut merupakan rasa syukur karena Jember berpotensi memiliki pemimpin baru.
“Mulai tanggal 9 kemarin, kita punya harapan baru , punya pempimpin baru,” tutur dia.