Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Youtube, 4 Pria Bobol ATM, 1 Pelaku Tewas Ditembak

Kompas.com - 09/11/2020, 21:19 WIB
Rasyid Ridho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Kapolres Serang AKBP Mariyono mengaku jajarannya sudah menembak mati satu dari empat pelaku ganjal ATM yang beraksi di Kabupaten Serang, Banten.

Pelaku dilumpuhkan karena melawan petugas, yakni Komarudin (35), warga Desa Bumi Ratu, Kecamatan Bumi Ratu, Kabupaten Lampung Timur, Lampung.

"Tersangka ada empat orang. Kita tangkap pada hari Sabtu kemarin dua orang. Satu orang kita lakukan tindakan tegas, karena melawan saat kita tangkap, dan yang bersangkutan meninggal dunia," kata Mariyono kepada wartawan di Mapolsek Ciruas. Senin (9/11/2020).

Mariyono menuturkan, pelaku yang diamankan pada Sabtu (7/11/2020) seusai beraksi di ATM SPBU Ciruas adalah Komarudin dan Yandoni (32), warga Oku Selatan, Sumatera Barat.

Baca juga: Komplotan Ini Bobol ATM Tanpa Mengurangi Saldo

Sedangkan dua pelaku lainnya, Ansori dan Hermawan, melarikan diri dan masih dalam pengejaran.

"Dari identifikasi yang kita lakukan, mereka sudah tiga kali melakukan bobol ATM. Total korban ada tiga, semuanya warga Ciruas. Total kerugian sekitar Rp 60 juta," ujar Mariyono.

Mariyono mengungkapkan, para komplotan spesialis pembobol ATM itu melakukan aksinya dengan berbekal potongan botol minuman.

Mereka mempunyai peran masing-masing, ada yang menghapal PIN korban, mengawasi lokasi dan membuntuti korban.

"Korban dibuntuti, setelah ATM korban diambil mereka pindah ke ATM lain dan memindahkan saldo korban," kata dia.

Uang hasil curian digunakan oleh para pelaku untuk bersenang-senang.

Pelaku dijerat dengan pasal 363 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun kurungan penjara.

Baca juga: Perampok Bobol ATM di Alfamart dalam 30 Menit, Uang Ratusan Juta Rupiah Raib

Salah satu pelaku yang diamankan petugas, Yandoni mengaku bersama ketiga rekannya belajar membobol ATM dari YouTube.

"Belajar cara-cara (bobol ATM) dari YouTube," ujar Yandoni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com