JAMBI, KOMPAS.com - Demonstrasi menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja di Jambi berubah menjadi mencekam.
Suasana tersebut berlangsung hingga Selasa (20/10/2020) malam.
Polisi menyisir pedemo hingga kawasan Kampus Universitas Jambi Telanaipura.
Baca juga: Beredar Video Pedemo Berlindung di Masjid Universitas Jambi, Banyak yang Pingsan Akibat Gas Air Mata
Banyak video yang beredar di media sosial, dari warga yang tertunda pulang dari kantornya, karena masuk di area pengamanan demonstrasi.
Irmansyah yang tidak lagi mengikuti unjuk rasa juga terkena imbasnya.
Irmansyah dan rekan-rekannya dari Aliansi Gestur sudah selesai berunjuk rasa pada siang hari.
Selanjutnya, mereka melakukan evaluasi di Kampus Unja Telanai.
"Suasananya mencekam," kata Irmansyah kepada wartawan.
Baca juga: Kasus Positif Covid di Jambi Tembus 1.000 dan 21 Orang Meninggal
Dia menceritakan bagaimana tembakan gas air mata sampai masuk perkampungan.
"Magrib itu cukup mencekam. Apalagi ketika letusan tembakan diarahkan ke mahasiswa dan di tengah jalan," kata dia.
Irmansyah dan semua kawannya berlindung ke Masjid Ar Raudhah di sebelah Unja.
Banyak mahasiswa dan pedemo lain yang pingsan di dalam masjid.
"Suasananya parah . Kawan-kawan mahasiswa dan kami terkena gas air mata. Banyak yang sesak napas dan ada juga yang pingsan," kata Irmansyah.