Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis Pendidikan Papua: Jakob Oetama adalah Sosok Pendobrak Dunia Pers Indonesia

Kompas.com - 09/09/2020, 18:43 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Dunia pers Tanah Air kehilangan salah satu putra bangsa terbaik. Jakob Oetama, tokoh pers nasional yang juga pendiri Kompas Gramedia meninggal di usia 88 tahun.

Jakob Oetama meninggal di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, pada Rabu (9/9/2020) sekitar pukul 13.05 WIB.

Baca juga: Ketua MPR: Terlalu Banyak Cerita Baik tentang Jakob Oetama yang Saya Dengar

Jakob Oetama pernah berprofesi sebagai guru. Namun, ia lebih dikenal publik sebagai tokoh pers nasional.

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Papua, Christian Sohilait memandang sosok Jakob Oetama berbeda dengan pekerja pers lainnya.

"Dalam dunia pers saya pikir beliau adalah sosok pendobrak pers Indonesia. Banyak hal yang sudah dibuat, Kompas grup besar dan bertahan karena usaha beliau," ujar Christian melalui pesan singkat, Rabu (9/9/2020).

Christian menilai, dengan sejumlah prestasi dan jasanya, Jakob Oetama pantas dianggap sebagai seorang pahlawan.

Menurut Christian, sumbangsih pikiran Jakob Oetama mendorong terwujudnya kemerdekaan pers di Indonesia.

"Kompas menjadi salah satu media yang mendunia, karena itu dia adalah tokoh media yg sukses membawa media di Indonesia," kata dia.

Christian berduka atas kepergian Jakob.

"Saya menyampaikan turut berduka cita yang mendalam, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, selamat jalan Pak Jakob Oetama," kata Christian.

Tak hanya sebagai insan pers, Jakob Oetama mengawali karier sebagai guru pada 1952-1953 di SMP Mardiyuwana, Cipanas, Jawa Barat.

Kemudian pindah ke Sekolah Guru Bagian B di Jakarta pada 1953-1954 dan pindah lagi di SMP Van Lith di Gunung Sahari 1954-1956.

Baca juga: Wapres Maruf Amin: Jakob Oetama Bawa Jurnalisme Indonesia Lebih Baik

Barulah tumbuh minat untuk menulis atau terjun di dunia jurnalistik. Jakob Oetama mengawali karier jurnalistik sebagai redaktur majalah Penabur Jakarta.

Hingga bersama rekannya, almarhum Petrus Kanisius Ojong (PK Ojong), Jakob Oetama menerbitkan majalah Intisari pada 1963. Pada 1965, Jakob menerbitkan Harian Kompas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com