Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

90 Persen Pasien Covid-19 di RSUD Klungkung Tak Bisa Mencium Bau

Kompas.com - 29/08/2020, 17:55 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KLUNGKUNG, KOMPAS.com - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung, Bali, I Nyoman Kesuma mengatakan, hampir 90 persen pasien positif Covid-19 yang dirawat bergejala anosmia atau kehilangan indra penciuman.

Pihaknya saat ini tengah merawat 39 pasien positif Covid-19.

Sementara 24 pasien suspek dan tiga orang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

"Kalau ada gejala penciuman menurun setelah diswab itu lebih 90 persen terkonfirmasi positif Covid-19. Tapi belum tentu semua yang positif penciuman hilang, tapi gejala penciuman hilang itu 90 persen positif yang ada di RSUD Klungkung ini," kata Kesuma saat dihubungi, Sabtu (29/8/2020).

Baca juga: Kelebihan Kapasitas, RSUD Klungkung Ubah Ruang VIP Jadi Isolasi Covid-19

Sementara gejala awal pasien Covid-19, biasanya lemas, sakit kepala, demam, batuk, dan rasa penciumannya kurang.

Menurutnya, penciuman hilang karena Covid-19 menyerang saluran pernapasan khususnya di nasofaring.

"Di sana ada saraf-saraf penciuman barangkali virus di situ berkembang biak kemudian juga reaksi dari tubuh terjadi peradangan sehingga saraf-saraf di situ jadi terganggu fungsinya," ujarnya.

Dia menjelaskan, rata-rata pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Klungkung Bali para lansia dan mempunyai penyakit penyerta (komorbid).

"Itu anyak sesak nafas, kemudian batuk kering, nafsu makan (menurun) dan lemas. Yang paling banyak memang diatas (umur) 40 dan 50 ke atas (terpapar Covid-19)," ungkapnya.

Baca juga: Tertular Pasien, 4 Perawat RSUD Klungkung Positif Covid-19

Karena itu, kepada masyarakat yang melakukan kontak erat dengan orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 agar menjalani isolasi mandiri.

Kemudian, bila memiliki gejala agar segera ke rumah sakit dan puskesmas agar untuk tes Covid-19.

Jangan sampai terlambat ke rumah sakit jika mulai alami sesak nafas.

"Kalau sesak, sudah gejala paru-paru kurang oksigen. Jadi, itu harus diberikan oksigen karena oksigen di udara itu tidak mencukupi untuk menurunkan sesak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com