MALANG, KOMPAS.com - SMKN 4 Kota Malang terlihat sepi, Kamis (16/7/2020). Tidak banyak aktivitas layaknya sekolah yang selalu penuh dengan siswa.
Di masa pandemi Covid-19, aktivitas belajar mengajar di seluruh sekolah memang ditiadakan dan diganti dengan sistem daring. Termasuk di sekolah ini.
Baru-baru ini, sekolah yang dikenal dengan sebutan SMK Grafika ini viral di media sosial.
Sebab, tepat di samping pintu gerbang sekolah tersebut terdapat logo perusahaan penyedia layanan hotel bernama RedDoorz.
Baca juga: Viral Puluhan Kelas di Sekolah Ini Diubah Jadi Kamar Hotel karena Pandemi, Ini Penjelasannya
Logo berwarna merah itu menunjukkan bahwa di dalamnya terdapat penginapan yang bisa dipesan oleh siapa saja.
Benar saja, tepat di dalam sekolah yang berlokasi di Jalan Tanimbar nomor 22 Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen, Kota Malang, memang terdapat kamar hotel.
Kamar hotel itu merupakan ruang kelas yang tidak terpakai.
Seluruh kamar hotel itu berada di gedung bagian depan. Gedung itu terdiri dari tiga lantai.
Ruang kelas yang dijadikan kamar hotel berada di lantai dua dan tiga. Sedangkan di lantai dasar dijadikan sebagai ruang administrasi sekolah.
Baca juga: Kepala Bayi Tertinggal Dalam Rahim Saat Ibu Berusaha Melahirkan Sendirian
Di lantai dasar juga terdapat ruang resepsionis untuk menerima tamu hotel. Seperti resepsionis pada umumnya, ruangan itu dilengkapi dengan pusat layanan dan kursi sebagai ruang tunggu tamu hotel.
Fasilitas kamar juga lengkap sesuai dengan standar kamar hotel pada umumnya. Terdapat kasur, televisi, WiFi, AC, dan kamar mandi. Tidak terlihat bahwa kamar itu merupakan bekas ruang kelas.
Wakil Kepala SMKN 4 Kota Malang Bidang Hubungan Masyarakat, Eko Wahyudi mengatakan, hotel di sekolah itu sudah ada sejak tahun akhir 2018.
Saat itu banyak ruang kelas yang tidak terpakai karena pembatasan rombongan belajar oleh Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
SMKN 4 Kota Malang yang biasanya menerima 3.300 siswa, tetapi dikurangi menjadi 2.700 siswa saja.
"Karena kita designya dulu sekolah besar dengan jumlah rombongan belajar yang besar sehingga ada beberapa ruangan yang kosong yang tidak ditempati. Akhirnya salah satu inovasi dari manajemen sekolah kita membuka atau membuat hotel. Dulu istilahnya edu house," kata Eko.