LUWU UTARA, KOMPAS.com - Pascabanjir bandang yang menerjang lima kecamatan di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada Senin (13/7/2020) malam berdampak pada aktivitas penerbangan di bandara Andi Djemma Masamba.
Banjir merendam area bandara dan merusak pagar bandara, selain itu material lumpur sebagian memenuhi area landasan bandara.
Akibatnya, pihak bandara terpaksa harus harus menunda penerbangan.
Baca juga: Banjir Bandang di Masamba, 13 Orang Tewas dan 46 Orang Hilang
Kepala Bandara Andi Djemma Masamba Muhammad Sabu mengatakan, kejadian banjir bandang pada pukul 20.30 Wita membuat runway dan pagar rusak.
“Pagar yang rusak mencapai 500 meter, jadi bandara Andi Djemma yang melayani cargo dihentikan selama 14 hari dan kami berharap musibah ini segera cepat berlalu walau sampai saat ini air masih menggenang,” ucap Muhammad saat dikonfirmasi, Selasa (14/07/2020).
Menurut Muhammad, pihaknya belum bisa membersihkan bandara karena air masih tergenang di runway.
“Untuk membersihkannya kami lihat kondisi dulu, semoga besok setelah air surut sudah bisa dibersihkan,” ucap Muhammad.
Baca juga: Lima Orang Tewas akibat Banjir Bandang Masamba
Penundaan penerbangan ini berlangsung selama 14 hari ke depan. Namun, jika kondisi normal lebih cepat pihak bandara akan mempercepat pula penerbangan.
Untuk menanganinya dibutuhkan bantuan dari bandara terdekat untuk membantu perbaikan dan pembersihan bandara yakni Bandara I Laga Ligo Bua, Kabupaten Luwu.
Atas petunjuk Dirjen Perhubungan Udara, pembersihan bandara akan dibantu oleh Bandara I Laga Ligo Bua.
“Kami berusaha untuk memperbaiki fasilitas di bandara Andi Djemma akibat banjir bandang, dan langkah awal kami bawa sembako dan personel membawa peralatan kerja,” ujar Indra Rachman, Kepala Bandara Bua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.