Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Covid-19, Pemkot Salatiga Data Penjual Hewan Kurban dari Luar Kota

Kompas.com - 07/07/2020, 14:28 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Penjual hewan kurban di Kota Salatiga wajib mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Langkah awal, Pemerintah Kota Salatiga mendata terhadap para penjual hewan kurban yang berasal dari luar kota.

"Ini melalui dinas pertanian dilakukan pendataan terhadap penjual yang dari luar kota. Berkaitan penjualan ternak dan proses penyembelihan ternak tetap menggunakan protokol kesehatan," kata Wali Kota Salatiga Yuliyanto kepada wartawan, Selasa (7/7/2020).

Baca juga: Dinas Perdagangan Salatiga: Pembeli yang Tak Pakai Masker di Pasar Tak Dilayani

Dia mengungkapkan, pengawasan ketat tersebut bertujuan untuk membatasi persebaran Covid-19.

"Proses penyembelihan tetap harus dengan SOP protokol kesehatan supaya memutus mata rantai penularan agar tidak muncul klaster baru. Tempat penjualan juga harus steril. Hindari kerumunan dan dilakukan pembatasan kerumunan," kata Yuliyanto.

Sementara salah seorang penjual hewan kurban, Dwi Pujiyanto menyampaikan saat ini penjualan terhitung lamban.

"Mungkin pos pembelian hewan kurban dialihkan untuk keperluan lain. Tapi nanti semakin mendekati Idul Adha pasti pembelian akan meningkat," ungkapnya.

Baca juga: Sehari Tanggap Darurat Dicabut, Pasien Positif Covid-19 di Salatiga Tambah 5 Orang

Dia menilai pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap penjualan hewan kurban meski tidak signifikan.

Untuk harga, lanjutnya, seekor kambing dijual dikisaran harga Rp 2,5 juta hingga Rp 3,5 juta.

"Pengaruh pasti ada tapi tidak terlalu signifikan, karena rata-rata sudah pada berniat satu tahun sebelumnya dengan ada yang menabung dan sistem arisan dikelola takmir atau majelis taklim, jadi istilahnya dana mereka untuk berkurban itu sudah disiapkan jauh-jauh hari," paparnya.

Dwi optimistis, penjualan hewan kurban akan meningkat dalam beberapa waktu ke depan.

"Ini juga momentum yang tepat untuk berbagi. Maka mereka tetap berkurban apalagi ibadah kurban hanya dibatasi empat hari saja dalam satu tahun yaitu pada Hari Raya Idul Adha dan tiga hari tasyrik," kata Dwi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com