Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2020, 11:13 WIB
Rosyid A Azhar ,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Banjir bandang yang melanda Provinsi Gorontalo memaksa 9.415 orang meninggalkan rumah untuk mencari tempat yang aman.

Para pengungsi ini menempati bangunan pemerintah, sekolah, masjid, dan fasilitas lain.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo, Sumarwoto mengungkapkan, para pengungsi berasal dari Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo, dan Boalemo.

Baca juga: Gorontalo Kembali Diterjang Banjir Bandang Luapan Sungai Bone

 

Ketiga daerah ini yang sejak kemarin dilanda banjir bandang setelah hujan berkepanjangan selama dua hari.

“Data yang lain belum masuk, petugas kami masih di lapangan,” kata Sumarwoto, Sabtu (4/7/2020).

Para pengungsi saat ini ditampung di gedung Bele li Mbui, Kesdim, kantor Badan Pertanahan Kota Gorontalo, SDN 38 Kota Timur, Kelurahan Padebuolo, Keluarahan Botu, Keluarahan Talumolo, Keluarahan Bugis dan aula kantor wali kota.

“Di Kantor Lurah Padebuolo ada 600 pengungsi, termasuk 30 balita,” ujar Sumarwoto.

Sejumlah warga di Suwawa Tengah memantau ketinggian air di Bendungan Alale Kabupaten Bone Bolango. Di tempat ini aliran Sungai Bone dapat dipantau sebelum menuju Kota Gorontalo.KOMPAS.COM/TANGKAPAN LAYAR Sejumlah warga di Suwawa Tengah memantau ketinggian air di Bendungan Alale Kabupaten Bone Bolango. Di tempat ini aliran Sungai Bone dapat dipantau sebelum menuju Kota Gorontalo.

Lokasi yang paling banyak pengungsinya adalah di Kelurahan Botu yang menampung 1.000 orang, Keluarahan Bugis 5.225 orang, dan Keluarahan Talumolo terdapat 1.225 orang.

Sumarwoto mengakui pihaknya tidak serta mampu melayani pengungsi yang jumlahnya ribuan.

Baca juga: TNI Pasang Patok di Kantor Wali Kota Magelang, Ini 2 Opsi bagi Pemkot

Dibutuhkan peran serta instansi dan swasta untuk membantu warga yang mengungsi.

Meskipun air sudah menyurut, sejumlah kawasan masih tergenang air akibat kondisi permukaan yang cekung.

Lumpur masih terlihat di dalam rumah-rumah warga yang masih berada di pengungsian.

“Tidak ada air untuk membersihkan rumah, kami perlu air banyak,” kata Zubair, warga Kota Gorontalo.

Butuh selimut

Pengungsi korban banjir bandang membutuhkan air minum, makanan, dan selimut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com