Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang Gorontalo, 9.415 Warga Mengungsi, Kekurangan Air Bersih dan Makanan

Kompas.com - 04/07/2020, 11:13 WIB
Rosyid A Azhar ,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Makanan siap saji dari dapur umum yang dibangun Pemerintah Provinsi Gorontalo belum cukup memenuhi kebutuhan masyarakat yang menempati sejumlah titik pengungsian di Kota Gorontalo.

“Kami sudah melaporkan ada 11 orang yang masuk kelompok kami. Namun, nasi yang dibagikan hanya enam bungkus,” kata Almaarif (44), warga Puncur Kelurahan Bugis yang membawa keluarganya ke Bele li Mbui, Kota Gorontalo.

Almaarif beranggapan petugas yang membagikan makanan hanya melihat kehadiran warga di gedung ini.

Padahal anggota keluarga mereka terutama yang laki-laki sedang berjaga-jaga dan membersihkan rumah juga perlu makanan.

“Tidak ada makanan di rumah, semua basah dan penuh lumpur,” ujar Almaarif.

Selain makanan siap saji, Almaarif dan pengungsi lainnya juga sangat membutuhkan air minum dan selimut.

Jumat malam para pengungsi tidur seadanya, hanya beralaskan tikar tanpa selimut.

Martin Zubair (44), pengungsi asal Kelurahan Bugis meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan kebutuhan pokok seperti air minum dan makanan.

“Makanan dan air minum saja, karena ini sangat mendesak, terutama anak-anak. Sejak kemarin mereka sudah terkena air banjir di rumah,” ujar Martin.

Di Bele li Mbui ini terdapat 428 pengungsi yang sebagian besar adalah warga Puncur Kelurahan Bugis, Kecamatan, Kota timur, Kota Gorontalo.

Meluas

Banjir bandang yang menerjang permukiman warga di Provinsi Gorontalo makin meluas.

Luapan Sungai Bone telah menerjang empat kecamatan di Kabupaten Bone Bolango, Suwawa Timur, Suwawa, Suwawa Selatan dan Botupingge.

Di Kota Gorontalo yang menjadi hilir Sungai Bone, banjir bandang juga merendam tiga kecamatan, Hulontalangi, Kota Selatan, dan Kota Timur.

Sementara Kota Barat juga terjadi banjir dan longsor akibat curah hujan yang tinggi di kawasan perbukitan kapur.

Di Kabupaten Boalemo banjir juga merendam sejumlah kecamatan, yaitu Paguyaman Pantai, Dulupi dan Tilamuta.

Bupati Bone Bolango Hamim Pou terjun langsung mengevakuasi warga di tengah gelap gulita akibat listrik padam.

Evakusi dilakukan terutama pada wanita dan anak-anak yang segera membutuhkan pertolongan.

“Kami pun berupaya menjemput beberapa warga yang terjebak banjir dekat Bendungan Alale, Suwawa Tengah,” kata Hamim Pou.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com