SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menggelar rapid test dan tes swab massal untuk mendeteksi penyebaran virus corona baru atau Covid-19.
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, tes massal sangat membantu penanganan Covid-19 di Kota Pahlawan.
"Jadi, rapid test dan tes swab massal itu terus kami lanjutkan. Hingga kemarin, 25 Juni 2020, total rapid test yang sudah dilakukan oleh Pemkot dengan beberapa pihak sebanyak 92.964 orang, di mana angka positif rate-nya 9,83 persen," kata Febria di Hotel JW Marriot, Surabaya, Jumat (26/6/2020).
Dari total rapid test yang dilakukan, sebanyak 9.134 orang dinyatakan reaktif. Mereka pun menjalani tes swab.
Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Surabaya sebanyak 25.659 orang menjalani tes swab hingga Kamis (25/6/2020).
Baca juga: Jokowi Minta Covid-19 di Jatim Turun dalam 2 Pekan, Khofifah: Tugas Ini Ringan jika...
"Hasilnya, ada sekitar 7.564 orang positif, memang ada yang asli Surabaya dan ada pula yang warga luar Surabaya," kata dia.
Pemkot tetap memaksimalkan laboratorium di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya untuk memeriksa sampel swab.
Sebanyak 300 sampai 400 sampel swab diperiksa di laboratorium itu setiap hari.
"Ini mungkin sudah berjalan sekitar dua mingguan, jadi ya sudah lumayan banyak mereka hasilnya," ujar dia.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, salah satu formula khusus untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 adalah terus gencar menggelar rapid test dan tes swab massal.
Risma tidak ingin kasus Covid-19 di Kota Pahlawan seperti gunung es.