BENGKULU, KOMPAS.com - Manajemen RSUD M Yunus, Provinsi Bengkulu, akhirnya mengembalikan uang perawatan isolasi Covid-19 terhadap seorang pasien penderita penyakit bawaan.
Hasil swab pasien tersebut dinyatakan negatif Covid-19.
Sebelumnya diberitakan, seorang pasien inisial HS di Bengkulu yang memiliki riwayat sakit bawaan dan menjalani isolasi layaknya pasien corona di RSUD M Yunus, kaget ditagih Rp 6,7 juta.
Direktur RSUD M Yunus, Zulkimaulub Ritonga menuturkan, telah terjadi kekeliruan mengakibatkan salah komunikasi dalam persoalan tersebut.
Baca juga: Pasien Ruang Isolasi Covid-19 di Bengkulu Kaget Ditagih Rp 6,7 Juta
Zulkimaulub Ritonga mengatakan, terjadi kesalahan komunikasi antara pegawai ruangan dengan pihak administrasi rumah sakit.
Sebab, pasien dikira dari ruangan lain bukan dari ruangan Fatmawati, karena pasien yang dirawat di ruangan Fatmawati pembiayaannya ditanggung negara.
"Setelah saya cek ternyata ada kekeliruan pihak admin rumah sakit yang mengira pasien berasal dari ruangan lain," ujar Zulki, kepada wartawan, Sabtu (13/6/2020).
Ia telah memerintahkan anak buahnya mendatangi rumah pasien untuk meminta maaf dan mengembalikan sejumlah uang yang telah dibayar ke rumah sakit.