Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riau Ranking 1 Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 se-Indonesia

Kompas.com - 10/06/2020, 21:54 WIB
Citra Indriani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Provinsi Riau hari ini berada diurutan pertama tingkat kesembuhan kasus positif Covid-19 se-Indonesia, Rabu (10/6/2020).

Jumlah pasien positif yang sembuh dari virus corona sebanyak 107 orang, dari total 120 kasus positif di Riau.

Pasien yang masih dirawat tinggal tujuh orang, sedangkan enam pasien positif lainnya meninggal dunia.

"Alhamdulillah, hari ini tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19 Provinsi Riau tertinggi se-Indonesia. Tingkat kesembuhan di Riau 89,17 persen," ucap Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau, Chairul Rizki kepada wartawan melalui pesan WhatsApps, Rabu.

Baca juga: Jumlah Kasus Covid-19 Sumsel Ranking 7 se-Indonesia, Ini Penjelasan BNPB

Masuk provinsi terbaik penanganan Covid-19

Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan bahwa Provinsi Riau masuk lima provinsi terbaik se-Indonesia dalam percepatan penanganan Covid-19.

Hal itu disampaikan Gubernur Riau usai video conference dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Forkopimda Riau, Rabu.

"Tadi Pak Presiden meninjau Posko Gugus Tugas Pusat sekaligus melihat data-data perkembangan Covid-19 seluruh provinsi. Alhamdulillah, Riau termasuk lima provinsi terbaik penanganan Covid-19," ungkap Syamsuar kepada wartawan.

Baca juga: Update Corona Babel 9 Juni 2020: Pasien Positif Bertambah 19, Angka Tertinggi Sejak Januari

Kategori Riau bisa masuk lima provinsi terbaik penanganan Covid-19, kata dia, karena angka kematian di Riau tidak banyak, dan angka kesembuhan tinggi serta penularan Covid-19 tidak terlalu banyak.  

"Jadi itu kategorinya kita bisa masuk lima provinsi terbaik di Indonesia," kata mantan Bupati Siak dua periode ini. 

Minta warga disiplin

Karena itu, Syamsuar berharap kepada masyarakat Riau untuk disiplin dan mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

"Gunakan masker saat keluar rumah. Karena kami melihat sejak new normal ini banyak masyarakat tidak lagi menggunakan masker, dan sudah banyak orang berkerumun. Itu sebenarnya tidak boleh terjadi, karena kita khawatir terjadi gelombang kedua pandemi Covid-19 yang lebih besar," ujar Syamsuar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com