Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Rumah di Tasikmalaya Kena Banjir, Warga Bosan karena Bencana Rutin

Kompas.com - 10/06/2020, 10:35 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Banjir musiman kembali terjadi lagi akibat cuaca buruk di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (10/6/2020) dini hari. 

Ratusan rumah warga dan akses jalan terendam banjir setinggi sekitar 60 sentimeter akibat luapan air Sungai Citanduy dan Cikidang.

Hingga kini, ribuan warga di wilayah itu masih terkepung banjir dan motor serta mobil tak bisa melewati kawasan itu.

"Memang dari kemarin sore hujan deras sampai subuh tadi. Nah, hujan mulai mereda, air meluap besar di Sungai Citanduy dan Cikidang sampai merendam ratusan rumah warga di sini. Ini terlihat akses jalan pun tertutup genangan air," jelas Ade (40), salah seorang warga setempat di lokasi kejadian, Rabu pagi.

Baca juga: Bapak Bupati, Tolong Buatkan Tanggul agar Kami Tidak Banjir Terus

Ade mengaku, banjir musiman ini sudah empat kali terjadi sejak awal sampai pertengahan tahun 2020.

Banjir saat ini merupakan banjir dengan genangan air paling besar dari kejadian serupa tahun lalu sebagai akibat meluapnya Sungai Citanduy.

"Sekarang paling besar ini. Sudah empat kali banjir selama tahun 2020. Bukan hanya ratusan rumah warga Pak, sawah, jalan, dan akses umum lainnya terendam," tambahnya.

Hal sama diungkapkan Nunung (35), warga setempat lainnya yang mengaku bosan dengan banjir musiman yang kerap terjadi di kampungnya saat diguyur hujan lebat.

Penyebabnya sama, yakni meluapnya air di Sungai Citanduy yang berjarak tak jauh dari permukiman warga.

Nunung mengatakan, banjir kali pun sempat merendam rumahnya. Ia terpaksa membereskan perlangkapan rumah supaya tak terendam air.

Baca juga: Sudah 4 Hari Banjir Rob Rendam Ratusan Rumah Warga, Belum Ada Bantuan dari Pemda

Namun, ia bersama warga lainnya memilih tak mengungsi karena kejadian seperti ini dianggap sudah biasa.

"Saya harap ini banjir terakhir kalinya. Untuk yang merasa pemerintah mengurus sungai, supaya bisa diperbaiki Pak, kasihan warga di sini. Terus-terusan menderita akibat air sungai terus meluap kalau ada hujan besar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com