KOMPAS.com - HM (30), perawat di Klinik Pratama Dwi Puspita Kota Semarang, Jawa Tengah, mengaku dirinya tak hanya ditampar oleh B (43), pria yang berprofesi sebagai satpam, tapi juga diancam akan dibunuh.
Karena keselamatan dirinya terancam, HM pun lantas melaporkan tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh B ke pihak Polsek Semarang Timur.
"Habis marah-marah, dia mengancam awas kalau ketemu di jalan tak bunuh tak penggal lehernya. Habis itu dokternya keluar menjelaskan peraturan di sini harus pakai masker. Dia tak terima karena kita bilang mau lapor polisi. Akhirnya dia pergi dan enggak jadi periksa," katanya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/4/2020).
"Sudah dilaporkan ke Polsek Semarang Timur untuk dimintai keterangan. Kemudian baru ditindaklanjuti ke Polrestabes," sambungnya.
Baca juga: Fakta Bentrok TNI dengan Polri di Mamberamo Raya, Berawal dari Salah Paham hingga 3 Polisi Tewas
Untuk menguatkan bukti dalam proses penyelidikan kasus tersebut. Ia juga sudah melakukan visum.
Dirinya berharap, setelah kejadian ini tidak ada lagi peristiwa serupa.
"Saya barharap semoga tidak ada profesi-profesi lain yang direndahkan apalagi sampai memukul dan tidak ada korban-korban lain lagi setelah ini," harapnya.
"Tolong hargai profesi kami. Karena kami bekerja dengan hati ikhlas membantu warga atau masyarakat," sambungnya.
Baca juga: Fakta Polisi Pungli dan Ludahi Pengendara Mobil di Medan, Viral di Medsos hingga Kapolres Minta Maaf