Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2020, 13:07 WIB
Himawan,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Zulkiflie Marauni (53), pejabat di lingkup Pemerintahan Kota Makassar yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona (Covid-19) meninggal dunia setelah tiga jam diioslasi di RSUD Haji Makassar.

Koordinator Lapangan Tim Covid-19 RSUD Haji Makassar Sahruna Madjid mengatakan, Zulkiflie baru masuk ke rumah sakit pada pukul 15.10 Wita, Senin (6/4/2020) usai sempat berkantor di pagi hari.

Almarhum menghembuskan nafas terakhir pukul 18.45 Wita.

"Selain demam, almarhum juga mengalami sakit saat menelan," kata Sahruna saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Selasa (7/4/2020).

Baca juga: Pejabat Pemkot Makassar Berstatus PDP Corona Meninggal Dunia

Saat masuk ke rumah sakit, kata Syahruna, Kepala Sub Bagian Hukum Pemkot Makassar tersebut masih dalam keadaan baik.

Dia langsung diberikan obat-obatan oleh pihak rumah sakit.

Namun, kondisinya semakin memburuk setelah pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan foto thoraks dan pengambilan swab.

Sahruna mengatakan, hasil uji swab laboratorium terhadap almarhum belum keluar.

"Kondisi beliau tiba-tiba mengalami memburuk, tapi sudah dilakukan pemeriksaan foto thoraks dan pengambilan swab," ujar Sahruna.

Baca juga: Sembuh dari Corona, Kadinkes Sulsel Sebut Dirinya Pasien Tanpa Gejala

Sebelumnya diberitakan, Kasubag Hukum Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Sulawesi Selatan, Zulkiflie Marauni meninggal dunia, Senin (6/4/2020) malam.

Meninggalnya salah seorang pejabat Pemkot Makassar itu dibenarkan Pejabat (Pj) Walikota Makassar, Iqbal Suhaeb ketika dikonfirmasi, Selasa (7/4/2020).

Menurut Iqbal, Zulkiflie mengalami gejala mirip penderita covid-19 dan sempat dirawat di RSUD Haji Makassar.

“Sebelum meninggal, dia mengalami demam, dan flu. Dengan fenomena sekarang, yang bersangkutan pun masuk dalam Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Dia juga sudah di foto rontgen dan mengalami radang paru-paru mirip gejala Covid-19,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com