Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusakan Hutan Disinyalir Penyebab Banjir Bandang di Bandung Barat

Kompas.com - 29/03/2020, 11:54 WIB
Reni Susanti,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebanyak tiga desa di Kabupaten Bandung Barat terendam banjir akibat luapan sungai Cidadap, Kamis (26/3/2020).

Banjir bandang yang dinilai terbesar bagi masyarakat Gunung Halu dan sekitarnya ini diduga akibat kerusakan kawasan hutan di sekitar Daerah Aliran Sungai Cidadap.

“Banjir bandang tahun ini memang yang terbesar, tetapi daya rusaknya rendah. Hal ini dikarenakan banjirnya tidak membawa material kayu besar seperti tahun sebelumnya,” ujar Ketua LSM Trapawana Jawa Barat David Riksa Buana saat dihubungi Minggu (29/3/2020).

Baca juga: Banjir Bandang Rendam 3 Desa, Hancurkan Jembatan Bambu di Bandung Barat

David menjelaskan, diperlukan Rencana Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) untuk mencari akar permasalahan dan penyebab banjir yang telah tiga kali berturut-turut terjadi.

“Semoga pihak terkait dapat melihat pentingnya mencari akar permasalahan terjadinya banjir bandang ini, agar dapat ditemukan solusi terbaik untuk pencegahan terulangnya bencana yang serupa di kemudian hari,” tutur David.

Bencana ini, sambung David, menyebabkan dua jembatan hanyut sehingga menghambat akses transportasi warga.

Selain itu, sekitar 150 rumah warga terendam dan 1.000 warga terdampak bencana ini.

Baca juga: Banjir dan Longsor Terjang Bandung Barat, Sejumlah Rumah dan Sekolah Rusak

Puluhan hektare sawah ikut terendam sehingga gagal panen. Ternak warga yang berada di dalam belasan kandang pun terseret banjir bandang.

Sampat saat ini, baru 23 KK yang terdiri 18 KK korban banjir bandang dan 5 KK korban longsor sudah menerima bantuan.

“Saat ini korban terdampak banjir sangat membutuhkan bantuan berbagai pihak berupa sembako, alat bantu pembersihan, rehabilitasi, dan pembangunan jembatan yang rusak, serta bantuan bibit tanaman konservasi untuk bantaran sungai,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com