BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mulai membatasi diri untuk berjabat tangan, seiring ditetapkannya virus corona sebagai pandemi global oleh WHO.
Pembatasan berjabat tangan merupakan bagian dari lima protokol utama yang diterbitkan pemerintah guna mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19) yang berasal dari Kota Wuhan, China itu.
Sikap itu terlihat saat ia menyapa puluhan pelajar yang tengah mengunjungi museum Gedung Sate. Saat menuju mobil, ia dihadang para pelajar yang meminta berswafoto.
Emil pun menerima permintaan itu. Namun, ia mengingatkan para pelajar agar mulai membatasi bersalaman.
"Ini imbauan WHO, kita batasi bersalaman ya adik-adik," ucap Emil, sapaan akrabnya saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (12/3/2020).
Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Unhas Tiadakan Tradisi Jabat Tangan saat Wisuda
Emil mengatakan, ia sudah mendapat arahan dari Kementrian Kesehatan masyarakat diimbau untuk membatasi diri berjabat tangan. Hal itu berlaku bagi seluruh masyarakat.
"Protokol dari Kemenkes mulai dari sekarang sesuai arahan WHO kita mengurangi bertemu dengan berjabat tangan dan cipika-cipiki," ungkapnya.
Agar tetap menjaga rasa persaudaraan, Emil menyarankan masyarakat untuk bersalaman tanpa bersentuhan tangan.
"Cukup dengan bersalaman ala Sunda, seperti mau lebaran. Rasa sopan ada, tanpa mengurangi persahabatan gitu. Nah ini sedang kiat sampaikan khususnya pertemuan skala besar dan di lingkungan pendidikan," tuturnya.
Baca juga: Karena Corona, Guru dan Murid di Kotawaringin Sementara Tak Salaman
Seperti diberitakan, Pemerintah menerbitkan protokol di area institusi pendidikan untuk waspada penyebaran Covid-19 akibat virus SARS-CoV-2 atau corona.
"Harapannya, publik bisa memahami dan bisa melaksanakannya bersama-sama dengan pemerintah," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam keterangan tertulis yang dilansir dari lama resmi KSP, Minggu (8/3/2020).
Secara umum, protokol kesehatan yang disusun KSP dengan melibatkan Kementerian Kesehatan serta institusi terkait meminta agar institusi sekolah dan dinas pendidikan berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat dalam upaya penyelenggaraan kehidupan yang lebih bersih dan sehat di sekolah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.