Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perahu Paspampres Terlibat Kecelakaan di Sungai Sebangau, 5 Orang Hilang

Kompas.com - 09/03/2020, 17:26 WIB
Kurnia Tarigan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PALANGKARAYA, KOMPAS.com- Sebanyak lima orang hilang akibat kecelakaan yang melibatkan perahu rombongan Taman Nasional Sebangau dan perahu rombongan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Sungai Sebangau, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Kecelakaan ini terjadi pada Senin (9/3/2020) sekitar 12.30 WIB.

Perahu milik Taman Nasional Sebangau yang berisi delapan orang, sedangkan perahu rombongan Paspampres berisi 18 orang.

"Lima orang masih hilang, dua sudah dibawa ke rumah sakit," kata Lodewik, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Palangkaraya, di pinggir Sungai Sebangau.

Baca juga: Perahu Paspampres Kecelakaan di Sungai Sebangau, 1 Orang Belum Ditemukan

Orang yang masih dicari, kata Lodewik, adalah yang menumpang perahu milik Taman Nasional Sebangau.

Untuk kondisi orang yang dibawa ke Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya, Lodewik belum bisa memastikannya.

Sedangkan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden ( Paspampres) Mayor Jenderal TNI Maruli Simanjuntak membenarkan personelnya terlibat kecelakaan di Sungai Sebangau, pada Senin siang.

Maruli memastikan, sebanyak tujuh personelnya yang berada di perahu selamat semuanya. Total, ada 19 orang di kapal tersebut.

Maruli mendapatkan informasi ada satu orang yang hingga Senin sore belum ditemukan.

Baca juga: Tabrakan Speed Boat Paspampres di Palangkaraya, Dandim Hilang

Namun, ia belum mendapatkan informasi pasti apakah satu orang yang dimaksud menumpang di kapal yang ditumpangi Paspampres atau kapal lainnya.

"Perahu yang tabrakan tadi (selain kapal yang ditumpangi Paspampres) itu orang sipil. Kami enggak tahu jumlahnya berapa dan masih didata," lanjut dia.

Maruli masih menunggu arahan apakah kegiatan survei Paspampres tersebut akan dilanjutkan atau tidak. Survei itu berkaitan dengan rencana kunjungan Presiden Joko Widodo.

"Setelah ini perkembangannya bagaimana, apakah masih akan dilanjutkan atau tidak, ya masih menunggu perintah lagi," ujar Maruli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com