Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gali Sumur di Sawah yang Muncul Malah Semburan Lumpur

Kompas.com - 10/02/2020, 17:14 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Semburan lumpur setinggi sepuluh meter terjadi di lokasi persawahan di Desa Rawamangun, Kecamatan Wayapo, Kabupaten Buru, Maluku.

Semburan lumpur itu terjadi saat para petani di desa tersebut tengah menggali sumur di tengah persawahan untuk keperluan pengairan sawah mereka.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buru, Hadi Zulkarnain yang dikonfirmasi Kompas.com membenarkan kejadian tersebut.

Baca juga: Risma Angkat Bicara Soal Semburan Lumpur di Surabaya, Sebut Warisan Kolonial

“Iya, benar, kejadiannya Minggu sore kemarin saat para petani sedang menggali sumur bor, tiba-tiba muncul semburan lumpur kira-kira tingginya itu sekitar 10 meter,” kata Hadi, via telepon seluler, Senin (10/2/2020).

Munculnya semburan lumpur tersebut membuat para petani akhirnya menutup sumur yang telah mereka gali.

Menurut Hadi, saat ini semburan lumpur di lokasi persawahan itu tidak lagi terjadi, meski begitu banyak tanaman padi milik petani rusak akbat semburan tersebut.

Kejadian semburan lumpur di desa tersebut, kata dia, bukan baru pertama kali, namun sudah terjadi berulang kali.

Sayangnya, para petani di desa itu terus saja menggali sumur di kawasan yang rawan semburan lumpur.

“Itu kejadian sudah berulang kali terjadi, tapi mereka selalu saja menggali sumur di situ,” ujar dia.

Baca juga: Tim ESDM Tinjau Semburan Lumpur di Surabaya, Temukan Rembesan Minyak

Terkait penyebab munculnya semburan lumpur di desa tersebut, Hadi mengaku tidak mengetahuinya.

Namun, dia berharap instansi terkait dapat memperingatkan para petani untuk tidak lagi menggali sumur di kawasan itu.

“Harusnya ada peringatan dari instansi terkait misalnya dari dinas pertanian, minimal ada rekomendasi dulu sebelum petani mengali sumur, kalau tidak kejadian ini akan terjadi lagi,” kata dia.

 

 

   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com