Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nekat Peluk dan Remas Turis Jerman, Residivis Ini Ditangkap Polisi Bukittinggi

Kompas.com - 30/01/2020, 18:22 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Diduga mencabuli warga negara asing (WNA) asal Jerman, LS (24) yang sedang berwisata di Bukittinggi, Sumatera Barat, seorang pria residivis pencurian kendaraan bermotor, RSA (25) diamankan polisi.

Sebelum diamankan polisi, RSA sempat dihakimi warga karena turis asing itu berteriak saat dicabuli sehingga membuat warga datang membantu.

Baca juga: Remas Payudara Mahasiswi, Pria Ini Ditangkap

"Sebelum kita amankan tersangka terlebih dahulu dihakimi warga karena wanita Jerman itu berteriak saat dicabuli," kata Kapolres Bukittinggi, AKBP Iman P Santoso yang dihubungi Kompas.com, Kamis (30/1/2020).

Iman menyebutkan kejadian berawal saat turis Jerman itu sedang berjalan seorang diri di kawasan Kampung Jua, Bukittinggi pada Kamis pagi sekitar pukul 09.30 WIB.

Baca juga: Mencuri Bubuk Protein di Bali, Turis Jerman Ditangkap

Tersangka buntuti korban

Tersangka yang membuntuti korban melakukan tindakan tidak senonoh dengan memeluk korban dari belakang dan meremas-remas tubuh korban.

Korban yang terkejut langsung berteriak sehingga memicu datangnya warga ke lokasi kejadian.

Warga yang datang langsung menghakimi tersangka hingga babak belur.

Baca juga: Kakek 60 Tahun Diamuk Massa karena Remas Payudara Perempuan di Pasar

"Beruntung petugas yang patroli di daerah itu melihat kejadian dan mengamankan warga dari amukan warga," kata Iman.

Saat ini tersangka sudah diamankan di Mapolres Bukittinggi dan menjalani pemeriksaan.

Tersangka dijerat dengan pasal 289 KUHP tentang tindakan pencabulan dengan ancaman penjara sembilan tahun.

Baca juga: Pakai Gunting, Pencuri Bobol Homestay Turis Jerman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com