Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Mahasiswi Bengkulu yang Jenazah Dikubur di Indekos Ditangkap Saat Coba Bunuh Diri

Kompas.com - 20/12/2019, 06:47 WIB
Firmansyah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Polisi akhirnya menangkap Pardi (PI) alias Pardi bin Suhaila (29), pelaku utama pembunuhan Wina Mardiani (20), mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu, yang jenazahnya ditemukan terkubur di belakang indekos.

Pelaku ditangkap di Empat Lawang, Rabu (18/12/2019).

Tertangkapnya Pardi berkat kerjasama Polsek Lintang Kanan dengan Polres Bengkulu.

Pelaku sempat melakukan percobaan bunuh diri sebelum menyerah pada polisi dengan cara melukai perutnya menggunakan pisau, juga gantung diri.

"Pelaku berusaha bunuh diri dengan cara menusuk perut menggunakan pisau dan gantung diri saat polisi masih bernegosiasi dengan pihak keluarga," ujar Kapolres Bengkulu AKBP Pahala Simanjuntak, Jumat (20/12/2019).

Baca juga: Fakta Lengkap Mahasiswi Bengkulu Ditemukan Tewas Terkubur di Belakang Kos, Pelaku Sakit Hati hingga Polisi Bentuk Tim Khusus

Pelaku saat menjadi buron, sempat menyembunyikan diri di dalam hutan di kawasan Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan.

Pardi merupakan terduga utama pelaku pembunuhan mahasiswi Wina Mardiani beberapa waktu lalu.

Dugaan pembunuhan dilakukan Pardi diungkap oleh istri Pardi, TK yang sebelumnya sudah diamankan.

Pardi merupakan penjaga indekos tempat Wina tinggal.

Sejauh ini polisi menetapkan tersangka terhadap Pardi dan WL, seorang penadah motor milik korban yang digadaikan oleh Pardi.

Pelaku membunuh korban karena merasa dendam dan sakit hati diminta untuk memperbaiki motor korban yang rusak karena pernah ditabrak oleh pelaku.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com