Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

38 Napi Terorisme Berikrar Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara

Kompas.com - 19/12/2019, 13:58 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Sebanyak 38 narapidana kasus terorisme di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Permisan dan Kembang Kuning, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, menyatakan setia kepada Pancasila sebagai ideologi negara.

Hal itu tertuang pada salah satu poin Ikrar Bela Negara yang dibaca seusai Upacara Peringatan Hari Bela Negara di Lapas Permisan, Kamis (19/12/2019).

Upacara juga diikuti napi umum, antara lain Jhon Kei yang bertindak sebagai komandan regu.

Baca juga: Warga Cilacap yang Ditangkap Densus 88 adalah Menantu Mantan Napi Teroris

Kepala Lapas Batu sekaligus Koordinator Lapas se-Nusakambangan Erwedi Supriyatno mengatakan, napi terorisme yang berikrar berasal dari Lapas Permisan sebanyak 25 orang dan Lapas Kembang Kuning sebanyak 13 orang.

"Ini momen penting karena baru tahun ini diperingati Hari Bela Negara sekaligus kami saksikan bersama pada upacara ini ikrar bela negara napi terorisme dan napi umum. Mereka sudah benar-benar menyatakan setia pada NKRI," kata Erwedi, seusai upacara, Kamia.

Erwedi mengatakan, secara keseluruhan terdapat 196 napi terorisme dari total lebih dari 2.000 napi di Nusakambangan.

Napi terorisme tersebar di sejumlah lapas yaitu, Batu, Kembang Kuning, Besi, Permisan, Pasir Putih dan Karanganyar.

Sementara itu, Kepala Lapas Permisan Yan Rusmanto mengatakan, napi terorisme yang berikrar bela negara telah melewati serangkaian pembinaan, termasuk program deradikalisasi di dalamnya.

Baca juga: Tolak Ikrar Setia NKRI, 2 Napi Teroris Gagal Dapat Remisi 17 Agustus

"Napi terorisme yang telah menunjukkan perubahan sikap akan dipindah dari lapas maksimum security ke lapas medium security. Lapas Permisan dan Kembang Kuning ini lapas medium security," ujar Yan.

Napi terorisme yang akan dipindah ke lapas medium security memiliki beberapa syarat, antara lain berkomitmen setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Syarat masuk ke sini antara lain siap setia kepada NKRI, kooperatif, tidak menganggap petugas thaghut dan kafir. Kami ada asesor dari Bapas yang setiap saat meneliti, kalau di sini ada pamong yang mendampingi," kata Yan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com