SELAYAR, KOMPAS.com – Kemarau panjang melanda Kabupaten Kepulauan Selayar di Sulawesi Selatan.
Hujan sudah tidak turun di wilayah tersebut sejak lebih dari tujuh bulan terakhir.
Hal itu membuat warga Selayar, terutama di wilayah pengunungan, kesulitan mendapatkan sumber air bersih yang cukup.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih seperti minum, mandi dan mencuci pakaian, sebagian warga terpaksa hanya mengandalkan Sumur Jodoh di pegunungan Selayar.
Sumur Jodoh terletak di Kampung Tua Bitombang, Kelurahan Bontobangun, Kecamatan Bontoharu.
Sumur tua yang tak pernah kering ini terletak di tengah hutan di pegunungan Bitombang.
Warga setempat menyebut sumur tua ini dengan sebutan Sumur Jodoh.
Konon, banyak kisah cinta pasangan muda mudi yang berakhir di pelaminan, bermula dari kunjungan ke sumur tua ini.
Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Kamis (12/12/2019), tampak sumber air Sumur Jodoh memancar dari akar pohon kenari tua yang berusia lebih dari 100 tahun.
Baca juga: Kado Natal dari Polisi untuk Anak-anak di Distrik Kwamki Narama, Papua
Meski Kabupaten Kepulauan Selayar dilanda kemarau panjang selama berbulan-bulan, namun sumur ini tak pernah kering.
Itulah sebabnya sumur ini menjadi sumber air bersih satu-satunya yang menjadi tumpuan warga Kelurahan Bitombang.
Warga mengandalkan sumur ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih seperti mandi, mencuci dan minum.
Warga mengambil air bersih di lokasi ini dengan cara memikul atau menjinjing wadah.
Adapun, jarak Sumur Jodoh dengan pemukiman warga sekitar 1 hingga 2 kilometer.
Warga setempat biasanya datang dengan berjalan kaki, dengan menaiki dan menuruni perbukitan.