Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 97.747 Unit Rumah di Banyumas yang Tak Layak Huni

Kompas.com - 13/12/2019, 15:28 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Sedikitnya ada 97.747 unit rumah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang tidak layak huni.

Jumlah tersebut berkurang dibandingkan pada 2015 lalu yang mencapai 116.972 unit rumah.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kabupaten Banyumas Junaidi mengatakan, selama empat tahun terakhir, Pemkab telah merehabilitasi 19.230 unit rumah melalui program bantuan rumah tidak layak huni (RTLH).

"Itu berarti setiap tahun Dinperkim melakukan pembangunan RTLH rata-rata sebanyak 4.807 unit. Kami masih punya PR sekitar 97.747 unit," kata Junaedi melalui keterangan tertulis, Kamis (12/12/2019).

Baca juga: Kakek dan Nenek Tewas Saat Bercocok Tanam, Begini Kronologinya

Junaedi mengatakan, bantuan stimulan untuk perbaikan RTLH sepanjang 2019 sebanyak 2.547 unit.

Perbaikan dengan anggaran total Rp 22,7 miliar.

Anggaran tersebut berasal dari APBN 795 unit dan Dana Alokasi Khusus 178 unit.

Kemudian, anggaran dari APBD Provinsi 903 unit dan APBD Kabupaten 671 unit.

"Tahun 2020 kami harap dapat meningkatkan pembangunan RTLH untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. RTLH tahun 2020 dari APBD meningkat dari 671 unit menjadi 1.270 unit," ujar Junaedi.

Sementara itu, Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan, program RTLH merupakan bantuan stimulan.

Maka, penerima bantuan harus menambah sendiri atau bantuan swadaya masyarakat.

"Kami akan terus berupaya melakukan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat, namun memang tidak bisa terpenuhi seluruhnya sekaligus. Ada tahapan, proses, prosedur dan penentuan skala prioritas dalam menentukan sasaran kegiatan ini," kata Sadewo.

Sadewo mengatakan, untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang layak dan baik bukan pekerjaan mudah.

Untuk itu, Sadewo mendorong agar kegiatan tersebut berkesinambungan dan melibatkan seluruh pihak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com