KOMPAS.com - Pada tahun 2017, dua warga Klaten meninggal karena sengatan tawon Vespa affinis. Sementara tahun 2018, sengatan tawon yang kerap dikenal tawon ndas juga menewaskan lima warga di Klaten.
Dilansir dari pemberitaan Kompas.com pada 16 November 2019, tawon ndas adalah jenis predator.
Tawon jenis ini berbahaya bila menyengat secara berkelompok. Disengatan pertama, tawon ndas akan mengeluarkan senyawa yang memicu tawon lain dari koloninya ikut menyerang.
Baca juga: Mengenal Tawon Vespa affinis dan Bahaya Sengatannya...
Bukan hanya itu, tawon ndas juga memiliki kemampuan memasukkan racunnya ke tubuh manusia.
Jika korban sengatan memiliki alergi maka akan muncul gejala bengkak. Namun jika terkena banyak sengatan, maka korban dapat meninggal.
Berikut 6 kasus serangan tawon yang menjadi perhatian pembaca Kompas.com:
Sarang lebah tawon nda ada di belakang rumah warga yang berdekatan dengan komplek sekolah. Posisinya menggantung di atasp rumah.
Petugas dari pemadam kebakaran dan Satpol PP turun tangan untuk memindahkan sarang lebah tersebut.
Dengan berpakaian mantel khas pemadaman, petugas menyemprotkan busa ke sarang tawon lalu membungkusnya dengan kantong untuk diturunkan. Dengan semprotan itu pula petugas menghalau kawanan tawon.
Baca juga: 5 Siswa Tersengat Tawon Vespa Affinis, Satpol PP dan Damkar Kediri Turun Tangan
Jenazah Bulu ditemukan cucunya di sebuah kebun. Dari hasil visum luar, diketahui ada luka sengahatan lebah dan Bulu diduga meninggal akibat kehabisan nafas.
Jarak 500 meter dari kebun Bulu, warga menemukan sarang tawon dan warga memusnahkan sarang tersebut dengan cara dibakar agar tidak lagi menyerang warga.
Baca juga: Seorang Kakek Tewas Saat Diserang Tawon, Diduga Kehabisan Nafas
Warsomo diserang puluhan tawon pada Rabu (6/11/2910). Ia meninggal pada Rabu (12/11/2019) setelah mendapat perawatan.