Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Kakek Tewas Saat Diserang Tawon, Diduga Kehabisan Nafas

Kompas.com - 16/06/2019, 17:41 WIB
Abdul Haq ,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

SINJAI, KOMPAS.com - Seorang kakek di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, tewas lantaran diserang tawon. Jasad korban dipenuhi luka sengatan tawon.

Warga menduga korban tewas kehabisan nafas saat berlari menghindari serangan tawon.

Jasad Bulu (60), ditemukan pada pukul 09.30 Wita Minggu, (16/6/2019) di Dusun Tajjuru, Desa Bontotengnga, Kecamatan Sinjai Borong oleh cucunya, Andi (25). Andi diketahui hendak memetik kopi di kebun miliknya.

"Saya petik kopi dan lewat di kebun kakek. Di situ saya lihat ada orang tidur menghadap  setelah saya balik ternyata kakekku dan sudah meninggal" kata Andi.

Baca juga: Jangan Sampai Salah Lagi, Kenali Bedanya Lebah dengan Tawon

Atas peristiwa ini Andi kemudian meminta pertolongan kepada warga kampung yang berjarak 2 kilometer dari lokasi kejadian. Polisi yang tiba di lokasi langsung menggelar olah TKP dan mengevakuasi jasad korban ke rumah duka.

"Keluarga korban menolak otopsi sehingga langsung dievakuasi ke rumah duka untuk disemayamkan dan hasil visum luar dokter di tubuh korban terdapat beberapa luka sengatan lebah dan meninggal akibat kehabisan nafas," kata AKP Norman Sihite, Kasat Reskrim Polres Sinjai.

Baca juga: Punya Mulut Mengerikan, Tawon Purba Ini Dinamai Drakula

Sarang tawon yang menyerang korban berjarak 500 meter dari kebun korban. Warga berencana memusnahkan sarang tawon tersebut pada malam hari.

"Di atas pohon sarangnya. nanti malam dibakar biar tidak menyerang karena gelap," kata Andi.

Kompas TV Untuk mencegah serangan lain, warga dibantu pemadam kebakaran langsung menghancurkan sarang tawon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com