KILAS DAERAH

Kilas Daerah Jawa Tengah

Tingkatkan Investasi Industri Furnitur, BKPM Gandeng Pemprov Jateng

Kompas.com - 05/11/2019, 16:25 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan akan berkolaborasi dengan Pemerintah Jawa Tengah untuk meningkatkan investasi di industri furnitur Jateng.

Hal itu diungkapkan Bahlil dalam sambutannya acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2019 di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (5/11/2019).

“Kami (BKPM) sudah beberapa kali mempertemukan pengusaha-pengusaha furnitur di luar negeri dengan pelaku industri furnitur lokal," ujar Bahlil.

Bahlil mengungkapkan langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Jokowi agar pemerintah proaktif menangkap peluang investasi. Terutama peluang dari relokasi pabrik furnitur di luar negeri yang terkena dampak perang dagang antara AS dan Tiongkok.

Baca juga: BKPM Klaim Ada 59 Perusahaan Asal China akan Merelokasi Pabrik ke Jateng

"Harapannya agar mereka segera dapat bermitra dan membuat pabriknya di Jawa Tengah,” ungkap Bahlil dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Apalagi Jateng memiliki beberapa keunggulan bagi investor, yakni bonus demograsi dan kemudahan iklim investasi. Saat ini, Jateng dijuluki sebagai provinsi terfavorit untuk urusan investasi.

Predikat itu dibuktikan dengan capaian peringkat pertama dalam penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Terbaik se-Indonesia dalam acara Investment Award 2018.

“Jateng terbaiklah. Tentunya ini bukti bahwa pemerintah sudah support. Perizinan mudah menjadi modal utama dalam mengundang investasi,” ujar Bahlil.

Bonus demografi

Adapun terkait bonus demografi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengungkapkan Jawa Tengah memang sedang mengalami bonus demografi lebih awal dari daerah lain.

“Maka kami terus kejar investasi agar anak-anak kami bisa bekerja, karena ketika daerah lain baru akan mendapat bonus demografi, kita sudah dapat bonus itu,” katanya.

Untuk itu, investasi besar sangat dibutuhkan agar bisa mengakomodasi angkatan kerja yang berlebih.

Terkait CJIBF 2019 ini, Jateng menawarkan dua sektor unggulan untuk investor, yakni pariwisata dan manufaktur yang merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi Jateng.

Baca juga: Jurus Jitu Kemnaker Sambut Bonus Demografi 2020

Investasi di dua sektor itu akan didukung sektor lain, seperti properti, infrastruktur, energi, dan agrikultur

Untuk menjaring investor lebih banyak, Jateng juga akan menindaklanjuti CJIBF dengan menggelar wisata investasi.

Para calon investor yang berniat melakukan penjajakan lebih dalam akan diajak berkeliling ke berbagai daerah di Jawa Tengah.

“Silahkan datang ke Jateng kami ajak wisata investasi, tour guide-nya langsung Bu Ratna (Kepala DPMPTSP Ratna Kawuri),” kata Ganjar.

 

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com