Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Keluarga Iringi Pemakaman PNS Kementerian PU yang Tewas Dicor

Kompas.com - 26/10/2019, 14:54 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman Aprianita (50) di Tempat Pemakaman Umum (TPU), Kamboja, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (26/10/2019).

Aprianita diketahui menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka Yudi Tama Redianto pada 9 Oktober 2019 lalu, dengan motif utang sebesar Rp 145 juta.

Keluarga pun tampak terpukul dengan kejadian tersebut, terlebih lagi ketika mengetahui jenazah Aprianita dicor oleh pelaku di lokasi TPU Kandang Kawat Palembang.

Baca juga: Ini Detik-detik Pelaku Bunuh PNS Kementerian PU di Mobil, Korban Dijerat dari Belakang

Feti Mardiana, adik kandung korban mengatakan, ia terakhir kali bertemu dengan kakaknya pada 14 September 2019 lalu ketika mereka memperingati 2 tahun meninggalnya ibu mereka.

Sebelum Aprianita meninggal, ia tak mendapat firasat apa pun.

"Kakak saya sangat peduli dengan keluarga semasa hidup. Kalau ada masalah dia selalu cerita," kata Feti.

Selain bekerja sebagai PNS di Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah V Satker Metropolis Palembang, Aprianita juga memiliki bisnis lain, yakni kos-kosan dan rumah makan.

"Saya anak ketiga, almarhumah anak kedua. Kami lima bersaudara. Dulu pada 2011 sempat menikah. Namun suaminya meninggal. Sampai sekarang kakak saya itu belum menikah lagi," ujarnya.

Diberitakan sebelumya, setelah dilaporkan menghilang dan menjadi korban penculikan selama 17 hari, Aprianita (50), seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah V Satker Metropolis Palembang, ditemukan tewas mengenaskan dengan tubuh dicor, Jumat (25/10/2019).

Baca juga: Pembunuhan Sadis PNS Kementerian PU, Pelaku: Paman Saya Sarankan Korban Dibunuh Saja

Informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula pada Rabu (9/10/2019). Pihak keluarga korban membuat laporan bahwa Aprianita telah menjadi korban penculikan.

Setelah mendapatkan laporan itu, petugas lalu melakukan penyelidikan dengan memeriksa beberapa saksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com