Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan 5 Gunung di Garut Terbakar, Pegiat Lingkungan Ingatkan Potensi Bahaya

Kompas.com - 25/10/2019, 13:10 WIB
Ari Maulana Karang,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com –  Kemarau panjang di Kabupaten Garut, Jawa Barat, membuat sejumlah lahan dan hutan di wilayah Kabupaten Garut terbakar.

Dari data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut hingga Kamis (24/10/2019) malam, sedikitnya ada 8 titik api tersebar di sejumlah gunung dan lahan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan kepada wartawan mengungkapkan, sejak Kamis (24/10/2019) siang, kebakaran lahan dan hutan terus terjadi di Garut.

Sedikitnya, ada 8 titik kebakaran hutan di Garut hingga Kamis (24/10/2019) malam pukul 21.00 WIB.

Baca juga: Kawasan Hutan Gunung Lawu Terbakar, Jalur Pendakian Ditutup Sementara

Kebanyakan, hutan yang terbakar, menurut Tubagus, ada di kawasan gunung-gunung di Garut, mulai dari Gunung Putri, Gunung Guntur, Gunung Cikuray, Gunung Karacak, Gunung Haruman, Gunung Haruman, Gunung Cakrabuana hingga kawasan hutan di Kecamatan Pamulihan dan Banjarwangi.

Tubagus menyampaikan, upaya pemadaman masih terus dilakukan di beberapa titik kebakaran hutan dan lahan oleh petugas BPBD, TNI, Polri serta relawan dan unsur pemerintahan setempat.

Salah satu yang menjadi kendala pemadaman adalah sulitnya sumber air di lokasi kebakaran, ditambah embusan angin yang kencang.

“Saat anginnya kecil, api mudah dipadamkan, tapi ketika angin membesar, api menjadi besar lagi, belum lagi medannya berbukit dan terjal,” katanya.

Saat ini, menurut Tubagus, petugas yang turun ke lapangan melakukan penanganan dengan cara membawa air menggunakan ransel ke lokasi kebakaran.

Teknik lain yang diterapkan adalah membuat sekat bakar agar penyebaran api tidak meluas.

Banyaknya kebakaran hutan dan lahan di Garut membuat sejumlah penggiat lingkungan di Garut prihatin.

Wa Ratno, ketua Gerakan Hejo Kabupaten Garut, melihat, harus ada upaya ekstra dari pemerintah daerah untuk menanggulangi kebakaran lahan dan hutan yang intensitasnya semakin tinggi.

“Pemda tidak bisa bergerak sendiri, semua elemen masyarakat harus turun bukan hanya melakukan penanganan, tapi juga pencegahan,” katanya saat dihubungi Kamis (24/10/2019) malam.

Wa Ratno melihat, kebakaran hutan dan lahan juga harus diikuti dengan pertanggungjawaban dari pemangku kawasan. Hal ini penting agar pemangku kawasan bisa lebih serius menjaga kawasan yang dimilikinya.

“Kalau perlu ada konsekwensi hukum bagi pemangku kawasannya, seperti di tempat pembuangan akhir (TPA) Pasir Bajing, sepertinya sengaja ada pembakaran sampah yang asapnya sangat menganggu,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com