Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Sulut Dimutakhirkan Magnitudo 5,7, Tak Berpotensi Tsunami

Kompas.com - 24/10/2019, 21:57 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Wilayah Laut Sulawesi diguncang gempa tektonik, Kamis (24/10/2019) pukul 20.38 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 5,6 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 5,7.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1.11 LU dan 124.22 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 34 kilometer arah timur laut Kota Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, pada kedalaman 251 kilometer.

Baca juga: Cerita Warga Gempa Porak-porandakan Desa, Bumi Bergoyang Muntahkan Lumpur, hingga Derita di Pengungsian

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Edward Henry Mengko mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat subduksi lempeng laut Maluku.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault)," katanya seperti dikutip dari rilis tertulis, Kamis malam.

Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah di Bitung III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Kemudian, Luwuk, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Banggai, Taliabu II-III MMI dan Kotamobagu, Tondano, Bolaang Mongondow Timur, Gorontalo II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Sulawesi Utara, Tak Berpotensi Tsunami

Lanjut dia, hingga pukul 20.59 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Kepada warga diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," imbaunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com