Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilham Habibie: Kita Negara Besar, Kenapa Perguruan Tinggi Tidak Top 100

Kompas.com - 17/10/2019, 19:29 WIB
Andi Hartik,
Khairina

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Ilham Akbar Habibie menilai, kondisi perguruan tinggi di Indonesia mengalami kemanjuan. Namun, masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi.

Salah satunya adalah tentang peringkat perguruan tinggi di Indonesia di tingkat dunia.

Sebagai negara besar, anak pertama dari Presiden ke-3 RI B J Habibie ini menilai bahwa Indonesia memiliki kesempatan untuk bersaing dengan perguruan tinggi luar negeri.

"Secara umum ada perbaikan. Di lain pihak juga masih ada banyak tantangan ke depan," katanya saat menjadi pembicara dalam acara di Universitas Negeri Malang (UM) Kota Malang, Kamis (17/10/2019).

Baca juga: Ilham Habibie: Bapak Tunjukkan ke Dunia, Islam dan Demokrasi Kompatibel

"Saya kira yang saya mengerti dari banyak ucapan banyak orang, keinginannya adalah kita kualitasnya mau ditingkatkan lebih lagi. Misalnya kita di Indonesia kan sudah masuk top 500. Ada dua, tiga perguruan tinggi. Tapi kenapa tidak top 100," katanya.

Dikatakannya, sebagai negara besar harus memiliki keinginan untuk tembus ke 100 besar dunia. Selama ini, peringkat perguruan tinggi dunia masih didominasi oleh Amerika Serikat, China dan Inggris.

"Kita kan negara besar. Kenapa kebanyakan dari China atau yang paling banyak Amerika dan Inggris. Tapi kenapa tidak dari Indonesia. Kenapa tidak. Kan boleh bermimpi," katanya.

Integrasi perguruan tinggi dan teknologi

Di sisi lain, Ilham menilai bahwa perguruan tinggi di Indonesia harus diintegrasikan dengan teknologi. Terutama pada kurikulum pembelajaran.

"Kita perlu mengintegrasikan teknologi dengan lebih bijak ke dalam kurikulum," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com