YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi provinsi dengan Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) tertinggi. Berdasarkan hasil perhitungan, IPK 2018 DIY sebesar 73,79.
Menanggapi hasil tersebut, Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan, penghargaan IPK tertinggi bukanlah yang utama.
"Ya kalau saya, penghargaan itu bukan segalanya, tetapi justru beban untuk kita survive," ucap Sri Sultan, saat ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (11/10/2019).
Baca juga: Di DIY, Kecamatan Berubah Nama Menjadi Kapenewon, Desa Jadi Kalurahan
Sri Sultan mengaku, belum mengetahui rincian dari penilaian IPK ini. Namun, Sri Sultan melihat penilaian tentunya tidak hanya dari satu faktor.
Ada beberapa faktor yang menjadi penilaian IPK sehingga DIY memperoleh hasil tertinggi.
"Indeksnya itu kalau tidak keliru, saya tidak tahu persis komponenya, tetapi mestinya, logika saya ada faktor kebudayaan pada konteks ekonomi, mungkin ada aspek sosial masyarakat, mestinya kan ke situ," ujar dia.
Seperti diberitakan sebelumnya dari hasil penghitungan Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) 2018, ada 13 provinsi di Indonesia yang memiliki nilai IPK di atas angka nasional sebesar 53,74.
Baca juga: 13 Provinsi dengan Indeks Pembangunan Kebudayaan Rerata Tertinggi
Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY) menjadi provinsi dengan nilai IPK tertinggi yaitu sebesar 73,79. IPK merupakan instrumen untuk mengukur capaian kinerja pembangunan kebudayaan.
Dalam penilaian ini, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Badan Pusat Statistik menyusun IPK dengan mengacu pada konsep culture development indicators (CDIs) UNESCO.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.