KOMPAS.com - N (14), gadis remaja asal Probolinggo yang diusir ibu kandungnya sendiri, melaporkan telah diperkosa oleh ayah tirinya sebanyak dua kali.
Tak hanya itu, dirinya mengaku telah dianiaya hingga mengalami patah tulang dan membuatnya trauma.
Sayangnya, sang ibu kandung N justri menuduh N telah merebut suaminya, yang juga sekaligus ayah tiri N tersebut.
"Ibunya (mantan istri) waktu kejadian jualan di pasar. Ibunya malah mengusir anak saya dari rumahnya karena dianggap pelakor," ujar S, ayah kandung N, saat menemani anaknya melapor ke Polres Probolinggo, Rabu (2/10/2019).
S menambahkan, kejadian tersebut terjadi pada bulan Maret dan Juni saat kondisi rumah sepi.
Baca juga: Remaja yang Diusir Ibu Kandung karena Dituduh Pelakor Pernah Diperkosa Ayah Tiri 2 Kali
Sementara itu, Fitri Haryani, Manager Divisi Pencegahan Penaganan Kekerasan Berbasis Masyarakat Yayasan Spek-HAM Surakarta, mengatakan, tuduhan ibu kandung terhadap N merupakan bukti masih kuatnya sterotip bagi kaum perempuan saat ini.
"Kalau secara khusus kami tidak mendampingi kasus tersebut njih, tetapi sebagai pandangan umum atas kasus tersebut, bahwasanya cara pandang stereotip atau pelabelan masih disematkan pada perempuan, bahkan oleh ibu kandungnya," kata Fitri saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/10/2019).
"Itu menunjukkan kalau patriarkhi masih kuat yang kemudian mempengaruhi cara pandang," tambahnya.
Situasi tersebut, menurut Fitri, justru tidak membantu korban untuk pulih, namun memperburuk kondisi korban.
"Perempuan korban tidak semakin berdaya, justru kemudian dia menjadi korban dari berbagai pihak, tidak hanya perkosaan tetapi cara pandang yg kemudian semakin menyudutkan korban semakin memperburuk kondisi korban.
Baca juga: Dianggap Pelakor, Ibu Usir Anak Kandung usai Dicabuli Ayah Tiri
Seperti diberitakan sebelumnya, setelah perceraian S dengan istrinya, N tinggal di rumah mantan istri dengan suami atau ayah tiri N.
Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Rizki Santoso mengatakan, pihaknya telah menerima laporan itu.
"Sekarang masih kami selidiki. Nanti perkembangannya akan kami sampaikan," kata dia.
Sumber: KOMPAS.com (Ahmad Faisol)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.