Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Menduga Ada yang Mendesain Kekacauan di Indonesia

Kompas.com - 01/10/2019, 14:08 WIB
Riska Farasonalia,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gelombang demonstrasi menolak revisi UU KPK dan RKUHP di sejumlah tempat terus terjadi. Tidak sedikit aksi yang dilakukan oleh mahasiswa hingga pelajar berujung bentrok dan berakhir ricuh.

Isu demonstrasi terus berkembang, sampai ada isu demo untuk melengserkan Presiden Joko Widodo dan menggagalkan pelantikannya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menduga ada pihak-pihak yang memang sengaja ingin mengacaukan republik ini.

Baca juga: Ganjar: Jangan Mengaku Pancasila Jika Masih Korupsi

"Siapa otaknya, biarkan aparat keamanan yang bicara. Apalagi sekarang isu demo bergerak, dari yang awalnya menolak revisi UU KPK dan RKUHP, menjadi isu untuk melengserkan Jokowi," ucap Ganjar, usai memberikan pembekalan kepada sejumlah Kepala Sekolah di SMKN 7 Semarang, Selasa (1/10/2019).

Ganjar menduga aksi demonstrasi berakhir ricuh diduga memang sengaja didesain. 

"Aparat penegak hukum, intelejen keamanan harus segera bertindak untuk mencari siapa yang menggerakkan ini. Sudah banyak bukti adanya pihak yang mendesain agar Indonesia chaos," ucap Ganjar.

Sementara itu, keterlibatan pelajar dalam aksi demonstrasi, lanjut Ganjar, menjadi bukti. Di Jakarta sudah viral, di mana ada orang yang mengenakan seragam pelajar dan ikut demo, padahal ia bukan pelajar.

"Ada yang tatoan, umurnya 22 tahun, mereka pinjam seragam dan dibayar Rp 40.000 sampai Rp 200.000. Ini bukti bahwa ada yang sengaja masuk ke sana dan menggerakkan," kata dia.

Ganjar sangat menyesalkan keterlibatan pelajar dalam aksi demonstrasi itu. Untuk itu, pihaknya meminta seluruh kepala sekolah di Jateng untuk lebih mengawasi anak-anak didiknya.

Baca juga: Ganjar Minta Pimpinan DPRD Jateng Belajar dari Demo Mahasiswa

"Jangan dimarahi, diajak bicara saja. Komite sekolah juga harus proaktif turun sampai ke orangtua siswa agar mereka tahu dan ikut memberikan pengawasan," kata dia.

Ganjar meminta semua siswa di Jateng untuk tidak ikut dalam aksi demonstrasi di jalanan. Mereka diminta fokus belajar dan berdemo dengan cara yang baik.

"Demo ala pelajar itu demo prestasi, misalnya juara lomba apa, itu demo. Kalau toh memang ingin mempelajari politik praktis, silahkan saja. Yuk debat terbuka, kampanye pemilihan ketua OSIS dan lainnya, saya rasa itu lebih baik," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com