KOMPAS.com - Hingga Minggu (29/9/2019), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sebanyak 30 orang meninggal dunia dan ratusan lain luka-luka akibat gempa yang mengguncang Kota Ambon dan sekitarnya.
Sementara itu, para pengungsi mengeluhkan lambatnya bantuan bagi mereka. Para pengungsi mengaku hanya didata tanpa ada tindak lanjut bantuan diberikan.
Selain itu, ribuan warga korban gempa bumi di Maluku masih bertahan di hutan-hutan dan perbukitan di desa-desa mereka. Mereka harus bertahan hidup dengan kondisi seadanya.
Baca fakta lengkapnya berikut ini:
Hingga Minggu (29/9/2019), pengungsi di Seram tampak masih bertahan di hutan-hutan dan perbukitan.
Mereka pun harus bertahan dalam kondisi memprihatinkan, salah satunya minimnya fasilitas mandi cuci dan kakus ( MCK), juga persediaan air bersih yang cukup.
“Gara-gara tidak ada itu (MCK), kami di sini buang hajat di hutan, yang repot itu yang lagi sakit dan anak-anak terpaksa mereka buang hajat di pinggir tenda saja,” kata Rauf, salah seorang warga Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, yang mengungsi di perbukitan Kampung Baru Siompo, kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Minggu malam.
Dia mengatakan, perbukitan tempatnya mengungsi bersama ribuan pengungsi lain itu sangat jauh dari perkampungan dan tidak ada sungai di situ. Akibatanya, banyak pengungsi terpaksa buang air besar sembarangan, apalagi saat malam hari.
Baca juga: Tak Ada MCK, Pengungsi Gempa di Seram Barat BAB Sembarangan
Tercatat untuk sementara, 30 orang meninggal dunia dan ratusan lain luka-luka akibat gempa yang mengguncang Kota Ambon dan sekitarnya.
"Berdasarkan laporan BPBD Provinsi Maluku tanggal 29 September 2019 Pukul 07.00 WIT, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 30 orang dan luka-luka 156 orang," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo melalui keterangan tertulis, Minggu.
Di Kota Ambon, Agus menuturkan terdapat 10 korban meninggal dunia dan 31 korban luka-luka.
Kemudian, di Kabupaten Seram bagian barat terdata 6 korban meninggal dan 17 luka-luka. Di Kabupaten Maluku Tengah, BNPB mencatat 14 orang meninggal dan 208 korban luka-luka.
Agus mengatakan, jumlah korban masih bisa bertambah lantaran BNPB masih melakukan pendataan.
Baca juga: Update Gempa Ambon: 30 Korban Meninggal dan 156 Luka-Luka