Bandung Diusulkan Jadi Kota Pusaka, Apa Untungnya?

BANDUNG, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Bandung tengah menyusun proposal ke pemerintah pusat yang berisi pengajuan usulan Kota Bandung menjadi kota pusaka.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari kepada Kompas.com, Kamis (19/9/2019). 

“Kami mengusulkan Kota Bandung sebagai kota pusaka. Mudah-mudahan upaya ini berhasil dan membuat image Bandung semakin bagus,” ujar Kenny.

Kota pusaka merupakan kota yang di dalamnya terdapat kawasan cagar budaya dan atau bangunan cagar budaya yang memiliki nilai-nilai penting bagi kota.

Baca juga: Di Sukabumi, Ridwan Kamil Kembali Luruskan Isu Pemindahan Ibu Kota Jabar

Selain itu, kota pusaka menempatkan penerapan kegiatan penataan dan pelestarian pusaka sebagai strategi utama pengembangan kotanya.

Saat ini, Bandung memiliki memiliki banyak bangunan cagar budaya.

Bahkan Dinas Pariwisata tengah mengajukan dua bangunan cagar budaya baru yaitu Saung Angklung Udjo dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) di Jalan Taman Sari Bandung.

“Bagunan Saung Angklung Udjo sudah lebih dari 50 tahun. Batan sendiri sudah berdiri di Bandung dari 1965,” ucapnya.

Baca juga: Fakta Baru Wacana Pemindahan Ibu Kota Jabar, Hanya Usulkan Tegalluar hingga Komisi IV Menolak

Menurut Perda No 7 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Cagar Budaya, kedua bangunan tersebut telah memenuhi kriteria bangunan cagar budaya.

“Menurut perda, ada beberapa syarat untuk menjadi cagar budaya di antaranya bangunan di atas 50 tahun, mewakili nilai sejarah dan edukasi,” ucapnya.

Sebenarnya, sambung Kenny, selain dari Pemkot Bandung, warga bisa mengusulkan bangunan cagar budaya. Setelah diusulkan, nanti tim Cagar Budaya akan melakukan analisis dan penelaahan.

Untuk kantor Batan, selain diusulkan jadi bangunan cagar budaya, kawasan Batan akan dijadikan wisata teknologi nuklir di Kota Bandung.

Baca juga: Harapan Warga Jika Ibu Kota Jabar Pindah ke Cikalongwetan, Bandung Barat